Efek Samping Pembekuan Darah Terbilang Kecil, Eropa Nyatakan Vaksin AstraZeneca Aman

- Jumat, 9 April 2021 | 12:01 WIB
ilustrasi
ilustrasi

LONDON– Perusahaan farmasi AstraZeneca mendapatkan angin segar. Regulator obat Uni Eropa dan Inggris memberikan lampu hijau penggunaan vaksin yang dikembangkan bersama Oxford University tersebut. Mereka menyatakan bahwa potensi pembekuan darah pasca vaksinasi Covid-19 sangat kecil.

Pada Rabu (7/4), Badan Obat Eropa (EMA) menuturkan bahwa pembekuan darah harus ditulis sebagai efek samping yang sangat jarang terjadi pasca penggunaan vaksin AstraZeneca. Mereka mendorong negara-negara lain melanjutkan penggunaan vaksin tersebut.

Hasil penelitian EMA terhadap sekitar 25 juta penduduk Eropa yang menerima vaksin AstraZeneca menunjukkan, 86 orang mengalami pembekuan darah dan 18 orang di antaranya mengalami akibat fatal. Mayoritas yang mengalami efek samping tersebut adalah perempuan yang berusia di bawah 60 tahun.

Kepala EMA Emer Cooke menjelaskan, pembekuan darah itu mungkin terkait dengan respons kekebalan tubuh terhadap vaksin. ’’Manfaat vaksin AstraZeneca untuk mencegah Covid-19 secara keseluruhan lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Ia menyelamatkan nyawa,’’ tegas Cooke seperti dikutip Agence France-Presse.

Di Inggris, hingga akhir Maret ada 79 kasus pembekuan darah yang dialami penduduk setelah divaksin AstraZeneca. Sebanyak 19 orang di antaranya meninggal. Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan (MHRA) menegaskan bahwa semua kasus pembekuan darah itu tak lantas disebabkan vaksin. Namun, memang ada keterlibatan vaksin di dalamnya. Mereka menyarankan agar mereka yang berusia 30 tahun ke bawah menggunakan vaksin jenis lain.

Kemarin (8/4) Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mendorong semua penduduk menjalani vaksinasi. Jika khawatir, mereka yang berusia 30 tahun ke bawah ditawari menggunakan vaksin lain. Dia menuturkan bahwa efek samping pembekuan darah pasca vaksinasi AstraZeneca sangat jarang terjadi. Sejak awal Desember tahun lalu, ada 20 juta dosis vaksin AstraZeneca yang digunakan di Inggris.

’’Semua vaksin (yang disetujui di Inggris, Red) aman. Tak ada masalah jika Anda ingin menggunakan vaksin Pfizer atau Moderna,’’ ujar Hancock merujuk pada dua vaksin lain yang boleh digunakan di Inggris.

Inggris adalah salah satu negara yang paling parah terdampak pandemi Covid-19. Sebanyak 127 ribu orang meninggal. Karena itulah, Inggris menggencarkan kampanye vaksinasi untuk menekan angka penularan dan korban. Inggris sudah menginjeksikan 32 juta dosis pertama vaksin. Atau, setara dengan 60 persen populasi orang dewasa di negara tersebut.

’’Jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 berkurang separo dalam waktu sembilan hari terakhir,’’ jelas Hancock mengungkapkan efek positif vaksinasi.

Respons negara lain pasca pernyataan EMA dan MHRA berbeda-beda. Italia, Belgia, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya memilih mengikuti saran EMA. Mereka akan memberikan vaksin AstraZeneca kepada penduduk yang berusia 60 tahun ke atas.

Australia memilih untuk untuk tidak lagi menggunakan AstraZeneca terhadap penduduk di bawah usia 50 tahun. Pengecualian berlaku bagi mereka yang sudah menerima vaksin AstraZeneca dosis pertama dan tidak mengalami masalah sama sekali. Australia adalah salah satu negara yang sukses mengendalikan pandemi Covid-19. Jumlah kasus di negara tersebut kurang dari 30 ribu kasus dan angka kematian juga di bawah seribu.

Pemerintah Filipina memilih menghentikan sementara pemberian AstraZeneca untuk penduduk di bawah 60 tahun. Komite Khusus Jaminan Akses Pasokan Vaksin Covid-19 (JKJAV) Malaysia masih mempertimbangkan akan terus menggunakan vaksin AstraZeneca atau stop. Malaysia masih punya waktu untuk memutuskan. Sebab, vaksin AstraZeneca dari program Covax baru datang bulan depan. (sha/c14/bay)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X