7 Ribu Personil TNI Polri Diterjunkan Ke NTT, Korban Tewas Badai Seroja Tembus 200 Orang

- Jumat, 9 April 2021 | 11:38 WIB
AKSES HANCUR: Siklon tropis Seroja merusak jalan-jalan di Dili, Timor Leste. (KANDHI BARNEZ/AP PHOTO)
AKSES HANCUR: Siklon tropis Seroja merusak jalan-jalan di Dili, Timor Leste. (KANDHI BARNEZ/AP PHOTO)

JAKARTA—Jumlah korban tewas akibat Siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 210 orang. Terdiri dari 208 orang tewas di NTT dan 2 orang di NTB. Dari 208 di NTT tersebut, 163 orang telah berhasil ditemukan sementara sisanya, 45 orang masih dalam proses pencarian. Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa korban terbanyak masih di Flores Timur terutama di Kecamatan Adonara dengan 71 orang meninggal serta 5 orang masih hilang.

Di Kabupaten Lembata 43 meninggal dan 25 hilang. Kabupaten Alor 27 meninggal 14 hilang, Kabupaten Malaka 6 orang meninggal, Kabupaten Kupang 3 meninggal, Kota Kupang 6 meninggal, Kabupaten Sikka 1 meninggal, Kabupaten Sabu Raijua 2 meninggal, Kabupaten Rote Ndao 2 meninggal, serta Kabupaten Ngada dan Ende masing-masing 1 orang meninggal. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai tgl 6 April sampai 5 Mei 2021.

Doni mengatakan Mabes Polri telah mengerahkan personil 4.003 orang ke NTT. Sementara TNI mengerahkan 3.569 orang. Dukungan berupa bantuan tenaga medis, dokter dan obat-obatan. Beberapa unit SAR Dog K-9, serta logistik dapur lapangan saat ini hampir tergelar di seluruh Kabupaten/Kota terdampak di NTT.

Doni mengatakan, TNI Angkatan Darat juga saat ini tengah mengangkut 5 unit jembatan bailey dengan kapal. ”Jembatan tersebut 2 untuk Bima dan 3 unit untuk NTT,” jelasnya (8/4). Beberapa KRI diarahkan untuk beroperasi di pulau alor dan pantar. ”Karena sesuai penjelasan bupati alor, kembali dari pulau pantar kerusakan sangat besar. Sebagian besar jembatan putus. Mereka Mengalami kesulitan,” terang Doni.

KRI Oswald Siahaan di arahkan mendukung operasi Pulau Adonara dan Pulau Lembata. KRI Ahmad Yani dierakan bantuan di kabupaten Sumba timur. BNPB saat ini telah menyiagakan 6 unit helikopter di Maumere dan larantuka. Pesawat ATR dari Garuda dan beberapa pesawat Kargo saat ini melayani seluruh wilayah yang memerlukan dukungan. ”Banyak laporan kerusakan sawah serta hewan ternak hanyut dan mati. Jembatan putus dan sejumlah saluran irigasi rusak,” jelas Doni.

Ia menambahkan, sejauh ini unit SAR Dog sangat efektif saat terjun ke daerah-daerah pencarian korban karena hwan-hewan tersebut langsung menujukkan ke lokasi jenazah tertimbuh sehingga alat-alat berat tidak kesulitan mencari. Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan anak-anak yang terdampak bencana dari siklon tropis ini mengalami trauma. ”Dari pemerintah daerah akan mengusahakan supaya ada counseling dari psikolog untuk anak-anak kita. Kemarin sudah ditemukan 1 anak 2 tahun terendam lumpur masih tapi masih hidup,” jelasnya.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kemarin. Kepada Jawa Pos Hadi menyatakan bahwa masyarakat di sana memang butuh alat berat. "Saya posisi di Lembata, kebutuhan alat berat sangat diperlukan," ungkap dia. Hadi memastikan, kebutuhan tersebut dipenuhi oleh instansinya. "TNI sudah mengirim kebutuhan alat berat untuk bantu evakuasi," terang orang nomor satu di institusi militer tanah air tersebut. Salah satunya alat berat dari TNI AD. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengirim alat berat ke NTT memakai kapal ADRI. Kapal tersebut sudah bertolak ke daerah terdampak bencana Selasa (6/4) lalu.

Total ada dua kapal ADRI yang berangkat dari Jakarta. Beragam jenis alat berat diangkut oleh personel matra darat menggunakan kedua kapal itu. Termasuk di antaranya excavator. Kemudian truk, jembatan darurat, mobil penjernih air, dan tenda serta perlengkapan lapangan lainnya. "Misi kemanusiaan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, kerja disana adalah kerja kemanusiaan, untuk membantu pemulihan ekonomi sampai dengan normal," kata Andika kepada jajarannya.

Mabes TNI pun sudah memastikan Batalyon Zeni dari Kodam IX/Udayana, Kodam XIV/Hasanuddin, dan personel TNI yang sudah tergelar di NTT turut membantu. Keterampilan mereka sangat penting bagi masyarakat di lokasi terdampak bencana. Dengan kedatangan batalyon tersebut, proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan rusak di NTT bisa dilaksanakan lebih cepat. Selain itu, mereka juga dapat diandalkan untuk membantu masyarakat membersihkan puing-puing bangunan.

Senada dengan panglima TNI, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menyatakan, kebutuhan alat berat telah dikirim oleh satuan tugas (satgas) yang berada di bawah kendali Mabes TNI. "Saat ini di lapangan (alat berat) sudah tersedia, sudah tergelar," terang dia. Untuk itu, kemarin mereka mengirim kapal bantu rumah sakit KRI Semarang - 594. Dia memastikan kapal bantu rumah sakit tersebut akan stand by di NTT bila dibutuhkan.

Dari Jakarta, kapal itu berangkat ke NTT kemarin siang. Berbagai bantuan untuk masyarakat yang terimbas bencana di NTT diangkut menggunakan kapal tersebut. Mulai makanan, obat, sampai alat kesehatan yang bisa dipakai mengobati korban luka. "Kami akan mampir di Surabaya," kata Heri. Total bantuan yang dibawa dari Jakarta tidak kurang dari 24 truk. Di Surabaya sudah ada tambahan bantuan sebanyak 25 truk yang disiapkan oleh TNI AL.

Setelah semua bantuan di Surabaya masuk, KRI Semarang - 594 melanjutkan perjalanan ke NTT. "Langsung ke Lembata, dilanjutkan ke Larantuka," kata perwira tinggi bintang tiga TNI AL tersebut. Bila tidak ada kendala, kapal berukuran besar itu sudah tiba di Larantuka Senin (12/4). Dia berharap cuaca mendukung sehingga pengiriman bantun bisa lebih cepat. "Karena saya yakin bantuan sudah ditunggu oleh saudara-sauadara kita yang terdapak bencana," imbuhnya.

Khusus peralatan medis, KRI Semarang - 594 bisa digunakan sebagai rumah sakit. Tidak hanya itu, mereka juga membawa kontainer medis dan ambulans. Rumah sakit lapangan, lanjut Heri, juga sudah tergerlar di 22 titik di NTT. "Batalyon kesehatan sudah berangkat menggunakan KRI Oswald Siahaan - 354 dari Surabaya. Kami juga kirim 22 personel kesehatan dan dapur lapangan menggunakan pesawat Hercules TNI AU," bebernya.

Sementara itu, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan sebesar Rp2.704.056.695 untuk penyintas bencana di NTT. Rinciannya, bantuan logistik tanggap darurat (buffer stock) sebesar Rp672.056.695, logistik tanggap darurat melalui belanja langsung Rp672 juta, santunan ahli waris untuk 83 Jiwa sebesar Rp1,245 milyar, dan santunan korban luka berat sebanyak 23 jiwa dengan nilai Rp115 juta. Bantuan akan terus disalurkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Termasuk, perkembangan untuk santunan ahli waris dan korban luka berat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X