Sekolah Harus Segera Dibuka, Mendikbud: Silakan, tapi Orangtua Jangan Dipaksa

- Kamis, 8 April 2021 | 10:57 WIB
KUNJUNGAN KERJA: Mendikbud Nadiem Anwar Makarim (baju hitam) berdialog dengan guru di PPU.
KUNJUNGAN KERJA: Mendikbud Nadiem Anwar Makarim (baju hitam) berdialog dengan guru di PPU.

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tepatnya di SD 025 Penajam, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

 

PENAJAM–Dalam kunjungan tersebut, Nadiem berdialog langsung dengan tenaga pengajar terkait persoalan yang dihadapi ketika melakukan pembelajaran pada masa pandemi, serta persiapan untuk sekolah tatap muka.

Nadiem mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi para tenaga pendidik, karena telah ikut dalam program guru penggerak yang digagas Kemendikbud. Program tersebut ditegaskan bukan program yang sekedar berisi pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek).

Tetapi program untuk mencetak calon pemimpin pendidikan di Indonesia. “Saya ingin guru penggerak menjadi kriteria pemimpin pendidikan masa mendatang. Bahkan, sampai menjadi pemimpin-pemimpin di Kemendikbud,” harapnya.

Dia juga mengapresiasi capaian vaksinasi tenaga pendidik di kabupaten berjuluk Benuo Taka karena telah mencapai 70 persen. Dikatakan, dengan progres tersebut pembelajaran tatap muka sudah dapat dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“PTM ini harus dilakukan terbatas dengan jumlah maksimal 18 anak per kelas, sehingga ada dua rotasi minimal,” katanya.

Nadiem pun tak membatasi inovasi yang dilakukan sekolah. Hanya dia meminta agar sekolah segera dibuka. Namun, dengan catatan tetap taat pada protokol kesehatan. “Mau rotasi hingga tiga kali silakan. Atau masuk kelas dua kali seminggu, silakan,” tandasnya.

Pokoknya, kata Nadiem, harus ada tatap muka, kalau sudah divaksin gurunya. “Tetapi orangtua tidak boleh dipaksa. Terserah orangtua, anaknya mau dikirim sekolah atau tidak,” pesannya.

Di sisi lain, Plt Sekkab PPU Muliadi menyebut, siap mengikuti instruksi Kemendikbud dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Serta dengan check list protokol kesehatan baik dengan jumlah tenaga pendidik yang telah divaksin serta persiapan lainnya.

Pemerintah daerah mendukung program Kemendikbud dalam penyelarasan dan pemerataan pendidikan. Program ke arah itu sudah berjalan, seperti pembagian seragam sekolah gratis untuk seluruh siswa baru, beasiswa, hingga pasca-sarjana.

“Termasuk soal pemenuhan gaji para tenaga honorer yang sudah mengikuti UMK (upah minimum kabupaten, Red) yang berlaku,” pungkasnya. (asp/kri/k8) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X