PROKAL.CO,
Pengabdian bertahun-tahun rupanya tak menjamin guru honorer bisa langsung diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Mereka yang mengajar di atas lima tahun, kini harus bersaing dengan yang lebih mudah.
BALIKPAPAN–Kans guru honorer yang sudah mengajar lebih lima tahun agar langsung diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tertutup sudah. Kepastian itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim ketika menggelar pertemuan dengan guru penggerak di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Selasa (6/4).
“Jadi mohon jangan dikomplain. Mau masuk tanpa tes, itu tidak bisa. Merugikan murid kita. Harus ada tes seleksi. Bisa gagal dua kali enggak masalah. Ketiga kali masih ada kesempatan,” ungkapnya. Dia menyatakan, guru honorer yang sudah mengajar lebih dari lima tahun, tetap mengikuti seleksi PPPK tahun ini. Namun, Kemendikbud kelonggaran bagi guru honorer yang tidak lolos seleksi awal. Yaitu, mengikuti tes sebanyak dua kali. Di mana seleksi awal atau tes gelombang pertama dijadwalkan digelar April 2021.
Selanjutnya, tes gelombang kedua direncanakan dilaksanakan Agustus 2021. Pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 ini berharap, seluruh guru honorer membuktikan diri jika bisa lolos seleksi PPPK. Dalam seleksi tersebut, lanjut dia, yang ingin dites bukan hanya kompetensi. Namun, Kemendikbud juga ingin menguji keinginan guru honorer untuk belajar. Menurut dia, hal itu menjadi penilaian yang sama pentingnya daripada kompetensinya.
“Jadi buktikan, jangan kalah mental dulu. Karena udah beberapa tahun mengajar, minta jangan dikasih tes. Itu namanya udah kalah mental dong. Belum nyoba. Karena saya yakin kalau rajin, kalau kemauannya besar, udah pasti bisa lolos tes seleksi. Jangan keburu kalah mental,” pesannya. Mantan CEO GoJek ini menceritakan, selama 10 tahun terakhir, jumlah formasi rata-rata penerimaan CPNS untuk guru lebih kecil. Adapun jumlah formasi terbesar, sekitar 90 ribu formasi.