Ramadan Nanti, Harga Cabai Segera Normal

- Rabu, 7 April 2021 | 11:20 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA- Harga cabai diprediksi normal pada momen Ramadan dan Idulfitri. Sebab, saat ini produksi cabai di Jawa Timur yang menjadi pemasok utama mulai normal dan Kaltim akan mendapat pasokan 30 ton setiap pengirimannya. Adapun harga cabai saat ini di pasaran masih mencapai Rp 75-85 ribu per kilogramnya. Sudah mulai turun dari sebelumnya yang menyentuh Rp 100 ribu per kg.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Disperindagkop dan UKM) Muhammad Yadi Robyan Noor mengatakan, cabai masih menjadi salah satu komoditas yang sering mengalami kenaikan. Apalagi saat ini pemenuhan kebutuhan cabai masih harus didatangkan dari luar Kaltim, utamanya Jawa Timur.

Untuk memastikan tidak ada kenaikan lagi jelang Ramadan, pihaknya sudah melakukan kunjungan langsung ke sentra produksi cabai. “Kita pastikan Kaltim mendapat stok yang cukup untuk Ramadan dan Idulfitri,” ujarnya, Selasa (6/4).

Menurutnya, selain posisi stok cabai yang masih cukup aman di Kaltim hingga satu bulan ke depan, ketersediaan cabai di sentra pertanian cabai di Jawa Timur yang menjadi salah satu pemasok cabai ke Kaltim cukup tersedia. Pihaknya sudah cek langsung ke Malang, di sentra cabai tersebut sudah memasuki masa panen.

Sehingga, harga akan berangsur menurun. Persediaan untuk semua berbagai jenis cabai masih cukup aman. Baik cabai besar, cabai keriting maupun cabai tiung. Panen di sentra cabai tersebut bisa dilakukan 10-11 kali, dengan jarak hanya 3-5 hari jeda panen. Sekali panen setidaknya bisa mencapai 18-20 ton. Namun jika musim hujan, produksi bisa menurun 25 persen.

Untuk kebutuhan Kaltim setidaknya dari Malang mengirim 30 ton untuk sekali pengiriman. Di Jawa Timur, harga jual dari para petani mencapai Rp 40 ribu untuk saat ini. “Selisihnya dengan Kaltim cukup wajar, karena faktor distribusi dan transportasi. Masyarakat tidak perlu panik dengan membeli secara berlebihan, karena stok aman,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, sejak Agustus 2020 harga cabai memang terus bergerak naik. Hal itu karena daerah sentra penghasil cabai, sedang mengalami penurunan produksi. Tingginya curah hujan membuat produksi tidak maksimal, banyak cabai yang busuk sehingga produksi menurun. Sedangkan produksi lokal di Kaltim masih sangat rendah, setidaknya hanya 30 persen dari kebutuhan.

Isu kelangkaan persediaan, gagal panen, dan tingginya ketergantungan terhadap stok dari luar Kaltim sering muncul menjelang hari besar keagamaan. Sehingga, pihaknya sudah cek langsung ke lapangan. “Kita pastikan cukup, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dan melakukan aksi borong. Supaya tidak menjadi lonjakan permintaan dan membuat harga tidak kunjung turun,” terangnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X