Cerita tersebut berawal pada 2018. Saat itu rumahnya didatangi seorang nenek bersama perempuan muda yang hamil sekitar enam bulan. Perempuan itu belakangan diketahui bernama Nia. ”Nenek itu mengetahui rumah saya dari potongan koran bekas,” kenangnya.
Bripka Nur Ali menggendong siswa menyeberangi sungai di Kulon Progo.
Saat itu nenek tersebut meminta Nur Ali merawat Nia. Perempuan hamil itu ditemukan sang nenek di Jembatan Cebongan, Jogjakarta. ”Nia waktu itu tidak bisa ditanyai karena kondisinya tidak memungkinkan,” paparnya. Jiwa sosial Nur Ali muncul. Dia tak mau menolak permintaan nenek tersebut.
Selama merawat Nia di yayasannya, Nur Ali tak mau banyak bertanya. ”Saya tidak mau bertanya soal keluarga, suami, dan tempat tinggal. Tidak ingin memberikan beban dan malah nanti ngancing (menutup diri, Red),” jelasnya. Bahkan, sampai anak Nia berusia 3 tahun, Nur Ali tetap tak mengetahui latar belakang keluarganya. ”Ikhlas saja sudah,” ujarnya.