BALIKPAPAN – Sepanjang masa pandemi, transportasi menjadi sektor yang cukup terdampak. Tak sedikit masyarakat yang ragu bepergian, hingga membuat traffic keberangkatan menurun. Baru-baru ini, muncul kabar akan dikeluarkannya kebijakan larangan mudik. Di mana hal tersebut akan kembali memberi pengaruh bagi moda transportasi. Tak terkecuali transportasi speedboat.
Walau begitu, dikatakan oleh Kasi Kepelabuhanan dan Kebandarudaraan Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Freddy Wesly Manullang, kabar ini masih belum diputuskan. Pihaknya masih menunggu arahan dari pusat.
“Kami masih menunggu juga arahannya. Kemungkinan di bulan Ramadan. Kami juga masih koordinasi dengan Dishub provinsi,” ujarnya. Dia melanjutkan, jika nantinya larangan tersebut diberlakukan, akan lebih efektif jika dilakukan penutupan. Seperti aturan yang sempat dikeluarkan oleh gubernur Kaltim. Pasalnya jika hanya aturan, dikhawatirkan masyarakat tetap bepergian.
Berkaca pada tahun lalu, kata dia, meski larangan tidak dibarengi penutupan, masyarakat tetap patuh. Pasalnya, di masa itu, wabah pandemi yang terbilang baru, membuat takut semua pihak. Berbeda dengan sekarang, di mana menurutnya kepedulian akan virus ini kian berkurang.
Kendati belum adanya wacana ini, dia menyebut untuk antisipasi, maka mesti dilakukan penutupan. Dengan memasang portal, dan menyampaikan ke masyarakat bahwa penyeberangan ditiadakan. Seperti saat surat edaran gubernur Kaltim diberlakukan dulu.
Dia juga menyebut, masyarakat sering mempertanyakan terkait penutupan ini. Apalagi, jika pelabuhan kapal Semayang dan bandara tidak ditutup. Hal inilah yang kerap dipertanyakan oleh para motoris speedboat dan kelotok.
Sementara itu, berbicara soal tingkat penumpang, Freedy berkata angkanya masih jauh dari masa normal. Meski diakui, ada peningkatan dibanding tahun lalu.
“Kalau kami rasa ini masih sepi. Berbeda dengan saat sebelum pandemi Covid-19,” pungkasnya. (*/okt/ms/k15)