Barty Gabung Grup Elite

- Selasa, 6 April 2021 | 11:19 WIB
Ashleigh Barty
Ashleigh Barty

Pukulan forehand keras petenis putri Ashleigh Barty ke pojok kanan lapangan masih bisa dikembalikan lawannya, Bianca Andreescu. Tetapi, setelah itu petenis Kanada tersebut langsung terjatuh mengerang kesakitan dan memegangi punggung. Beberapa saat kemudian Andreescu memang masih bisa bangun dan melanjutkan pertandingan. Namun, sejatinya final Miami Open tunggal putri tersebut sudah berakhir di titik itu.

Andreescu terjatuh di pertengahan set kedua saat Barty unggul 2-0. Setelah melanjutkan dua game dengan menahan sakit, Andreescu akhirnya mundur dari pertandingan tersebut. Barty pun dipastikan mempertahankan gelar ajang itu dengan kemenangan 6-3, 4-0.

Seusai pertandingan, Andreescu menyatakan bahwa pelatihnya yang memaksa dia untuk mundur dari final demi menghindari cedera yang lebih parah. Juara grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka 2019 tersebut menuturkan hal itu dengan menitikkan air mata.

”Aku sebenarnya tidak mau mundur,” ucap Andreescu dilansir Associated Press (4/4). ”Tapi, aku percaya dia (pelatih, Red). Aku tahu ini adalah keputusan terbaik,” tambahnya.

Mundur dari ajang final memang begitu menyesakkan. Apalagi, itu adalah kompetisi pertama Andreescu di AS sejak menjadi juara AS Terbuka dua tahun silam. Terlebih, setelah gelar prestisius itu, Andreescu lebih banyak istirahat akibat cedera. Musim lalu petenis 20 tahun tersebut bahkan istirahat total.

Bagi Barty, trofi itu membuatnya disejajarkan dengan lima petenis tunggal putri lain yang juga pernah berhasil merengkuh gelar secara back-to-back. Mereka adalah Stefanie Graf, Monica Sales, Arantxa Sanchez-Vicario, Venus Williams, dan Serena Williams.

Dengan rendah hati, Barty merasa dirinya belum pantas disejajarkan dengan para legenda tersebut. ”Mereka adalah juara dan legenda sejati. Aku belum mencapai tahap itu. Tapi, jika ada yang memasukkan aku ke grup elite bersama mereka, itu adalah sebuah keistimewaan yang luar biasa,” ucap petenis asal Australia tersebut dikutip ESPN.

Namun, hadiah yang dibawa pulang Barty tahun ini jauh terjun bebas jika dibandingkan yang dia terima saat menjadi juara pada 2019. Saat itu dia membawa pulang USD 1,35 juta (Rp 19,6 miliar). Tahun ini dia hanya dapat USD 300 ribu (Rp 4,3 miliar).

Pandemi Covid-19 membuat panitia harus memangkas hadiah uang tunai. Pasalnya, mereka sulit mendapat sponsor. Penonton juga masih sangat dibatasi dengan hanya 750 fans per sesi pertandingan. Tahun lalu ajang itu juga batal digelar akibat pandemi tersebut. (irr/c12/dra)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X