Ternak Sapi Kukar Diguyur Rp 20,6 Miliar

- Selasa, 6 April 2021 | 11:18 WIB

Produksi sapi di Kaltim diyakini bakal naik signifikan. Sebab, pemerintah berhasil menggandeng Pertamina untuk mengembangkan peternakan sapi di Kutai Kartanegara. Perseroan pelat merah ini tercatat telah mengucurkan dana sebesar Rp 20,6 miliar untuk 14 kelompok tani.

BALIKPAPAN – Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Sulastri mengatakan, program kemitraan dari BUMN seperti Pertamina sangat meringankan para peternak di daerah. Terutama sebagai sumber pembiayaan yang selama ini menjadi salah satu kendala para peternak untuk mengembangkan usahanya.

"Dengan adanya kebutuhan daging sapi yang masih defisit sekitar 260 ribu ton dan perlu impor sapi 1,2 juta ekor secara nasional, meningkatkan produktivitas sapi lokal jadi salah satu inovasi yang harus dilakukan. Termasuk upaya penggemukan sapi. Kami memberi apresiasi kepada Pertamina yang telah mendukung penuh dengan memberikan pinjaman modal usaha kepada para peternak," ujarnya, Minggu (4/4).

Senada, Gubernur Kaltim Isran Noor turut memberikan apresiasi kepada Pertamina atas dedikasinya membantu para peternak sapi di Kaltim. Dana yang disalurkan ini pastinya sangat bermanfaat bagi mereka, apalagi menyambung hidup di tengah pandemi Covid-19.

“Jelas dengan adanya pinjaman modal usaha, banyak hal positif yang terjadi, yaitu roda ekonomi bergerak dan meningkat, peternak juga bisa bertahan. Semoga bantuan dari Pertamina ini bermanfaat dan dapat berlanjut ke depannya,” katanya akhir pekan lalu.

Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar mengatakan, Pertamina selain mempunyai tugas utama dalam menyediakan dan menyalurkan energi, juga memerhatikan masyarakat sekitar dengan mewujudkan program kemitraan yang merupakan salah satu bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

TJSL mencakup program CSR dan Bina Lingkungan, baik bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat hingga Program Kemitraan sendiri yang fokus kepada pengembangan UMKM agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Di Kalimantan sendiri program kemitraan telah berjalan dari tahun 1993 hingga sekarang.

“Kami melihat ada potensi yang bagus dari sektor peternakan. Sebab, kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi cukup tinggi di wilayah Kaltim sekaligus sejalan dengan tujuan pemerintah untuk ketahanan pangan. Lewat program ini, kami ingin menggerakkan ekonomi rakyat dengan memberikan kucuran pinjaman modal usaha sekitar Rp 100 juta satu peternak dengan jasa administrasi 3 persen setahun,” jelas Freddy.

Program yang telah direalisasikan dari akhir Desember 2020 kemarin memiliki mekanisme yang sifatnya Yarnen (Bayar Panen) sehingga para peternak sapi tidak dibebankan pembayaran per bulan seperti usaha-usaha dagang ataupun jasa lainnya.

Direktur Utama PT Berkah Salama Jaya (BSJ) Suparlan mengatakan, mekanisme penggemukan sapi yang dilakukan oleh BSJ berbeda dengan konsep biasanya, di mana tiga bulan peternak sapi sudah dapat melakukan panen dengan didampingi secara intensif agar sapi dapat terpelihara dan setiap bulannya menunjukkan peningkatan berat daging yang maksimal.

“Jika perhitungan kasar setiap sapi yang digemukkan mendapatkan kenaikan berat minimal 25 kg per bulan dan dikalikan dengan harga daging sapi di pejagal lebih kurang 45 ribu per kg maka penghasilan per bulan peternak sapi setelah dikurangi biaya pakan, yaitu sekitar Rp 562 ribu per sapi. Dengan adanya kucuran dana pinjaman modal dari Pertamina sebanyak Rp 100 juta setara dengan tujuh ekor sapi, maka para peternak mendapatkan potensi penghasilan sekitar Rp 3 jutaan per bulan,” imbuh Suparlan.

Ia juga mengungkapkan apresiasi kepada Pertamina karena para peternak mereka dapat meningkat taraf ekonominya berkat program kemitraan ini. Selain itu, metode tiga bulan panen ini cukup efektif dibandingkan dengan metode biasanya, yaitu menunggu waktu Iduladha.

Tidak hanya dari sisi peminjaman modal melalui program kemitraan, Pertamina bersama Universitas Mulawarman melakukan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas dan listrik untuk digunakan oleh warga Desa Tani Bhakti. Konsep biogas ini dengan sistem komunal terpusat di satu kandang besar nantinya diolah dan dialirkan melalui pipa-pipa ke rumah warga yang prioritas mendapatkan biogas.

Lebih lanjut, Freddy menambahkan, bahwa Pertamina sangat mendukung adanya sumber energi baru dan terbarukan agar dapat terus menjaga lingkungan dan sebagai bentuk aksi dari meminimalkan perubahan iklim.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X