SAMARINDA–Ramadan tinggal menghitung hari, ketersediaan sembako selama puasa hingga kondusivitas kota perlu diperhatikan pemkot agar ibadah umat muslim berjalan lancar nantinya.
Selain menginstruksikan seluruh tempat hiburan malam (THM) berhenti beraktivitas sejenak selama puasa, pemkot perlu mencari solusi untuk beberapa kafe dan kedai makanan yang memiliki izin menjual minuman beralkohol (minol). “Itu perlu jadi perhatian pemkot,” ucap Wakil Ketua Komisi I DPRD Samarinda Suparno (4/4). Berbeda dengan THM, kafe atau kedai makan tetap buka selama Ramadan lantaran menjadi opsi lain untuk mencari santapan berbuka. Namun, perdagangan makanan dan minuman yang mengantongi izin usaha perdagangan minol perlu diawasi dan diperingatkan untuk menghentikan sementara aktivitas menjual minuman tersebut selama Ramadan.
Pemkot perlu mencari solusi agar tak mengganggu operasional usaha tersebut. “Bisa saja bekukan dulu sementara izin minolnya (kafe dan kedai makan yang berjualan minol) selama puasa,” usul politikus PAN Samarinda itu. Memang, hal itu kecil kemungkinannya mengganggu kondusivitas ibadah umat muslim di Samarinda dalam beribadah nantinya. Namun, menyingkirkan sejenak semua potensi seperti itu tetap perlu jadi pertimbangan. Landasan menghentikan aktivitas seluruh tempat hiburan selama Ramadan tentu agar umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk.
“Itu memang soal iman seseorang. Tapi lebih baik mengantisipasi biar tak bikin ribut nantinya. Toh, selama ini kan instruksi menghentikan aktivitas THM selama puasa juga pertimbangannya,” tutupnya. (ryu/dra/k16)