SAMARINDA–Lubang berukuran besar menganga di beberapa bagian sepanjang Jalan Ulin, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang.
Kondisi itu berpotensi menyebabkan kecelakaan. Arus lalu lintas juga tak lancar dan kerap macet karena kendaraan harus melambat ketika melintas spot berlubang. Badan jalan yang konstruksinya dari aspal dan sering tergenang ketika hujan, membuat perbaikan tambal sulam selama ini dikerjakan tak berumur lama.
Lurah Karang Anyar Mochammad Erlan menuturkan, sejak 2020 jalur tersebut sudah diajukan untuk perbaikan masyarakat melalui musyawarah pembangunan daerah (musrenbang) tingkat kelurahan. "Kami selalu berkomunikasi dengan pihak kecamatan agar bisa dibantu berkoordinasi dengan OPD terkait. Mewakili warga, kami harap ada perbaikan, minimal tambal sulam," ujarnya (4/5).
Dia menerangkan, selama ini perbaikan kerap dilakukan dengan tambal sulam berupa menutup lubang dan pengaspalan. Namun, drainase yang jarang dilakukan pemeliharaan membuat saluran tersumbat. Itu dibuktikan ketika dirinya memimpin gotong-royong bersama warga beberapa waktu lalu. "Beberapa bengkel membuang sampah bekas oli ke drainase. Kami sudah minta kepada pemilik untuk memanfaatkan program Bank Ramli (Ramah Lingkungan), sehingga tidak lagi membuang sampah ke drainase," ucapnya.
Perbaikan yang telah dilakukan selama ini hanya berumur pendek, setelah tergenang air aspal terkelupas, sehingga pihak pemerintah kelurahan berharap ada perbaikan jangka panjang. Misalnya, dengan perkerasan beton semen, sehingga usainya lebih panjang dan tahan dari genangan. "Untuk genangan diupayakan rutin kerja bakti," singkatnya.
Dari data bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Jalan Ulin masuk satu di antara 33 ruas jalan yang diperbaiki menggunakan dana darurat Rp 4 miliar menggunakan APBD 2021. Bentuk perbaikan berupa pengaspalan atau pengecoran pada spot yang berlubang sesuai tingkat kerusakan. (dns/dra/k16)