BANJIR merupakan momok yang tak pernah hilang di Kota Tepian. Sepekan terakhir hujan terus mengguyur. Namun, Sabtu (3/4) lalu, hujan yang turun jelang petang tak hanya meninggalkan genangan tapi juga meninggalkan duka bagi keluarga balita bernama Khansa Nur Sabhira.
Balita berusia empat tahun itu tewas saat asyik bermain air di Jalan Damanhuri II, Gang Ogok, Perum Borneo SKM, Blok AA, RT 42, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang. Sugianto (41) yang mencari bocah malang itu mengatakan, mendapat telepon dari warga sekitar lokasi kejadian, kalau ada balita yang tenggelam dan terseret arus. "Langsung telusuri aliran arusnya," ucapnya.
Diduga, balita malang itu terpeleset saat bermain di dekat saluran drainase besar. Setalah hampir setengah jam pencarian, tubuh mungil bocah tersebut akhirnya ditemukan. Tertelungkup di semak belukar sekitar 300 meter dari tempat terpeleset. "Di atas tanah karena saat itu air meluap," terangnya. Upaya pertolongan sejatinya telah dilakukan. Balita malang itu dibawa ke rumah sakit terdekat. RS Ibu dan Anak Qurrata A'yun Samarinda di Jalan DI Pandjaitan. "Waktu sampai rumah sakit langsung diperiksa. Sudah dipasang selang, ternyata sudah enggak ada (meninggal dunia)," jelas Sugianto.
Setelah kejadian, Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saat dilakukan pengecekan di tubuh korban ditemukan luka sobek di dahi, diduga terbentur benda keras, lebam di bagian kepala, lecet teratur pada lengan kanan, dan kiri, punggung, serta kaki kanan dan kaki kiri," jelas Kasubnit Inafis Aipda Herry Cahyadi. Namun, keluarga telah ikhlas. Tidak menghendaki proses visum dan autopsi. Kepolisian pun menghentikan proses penyelidikan. "Sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan," tutupnya. (*/dad/dra/k16)