Fumigasi setahun dua kali dan pengaturan sirkulasi udara menjadi andalan Disjarahad dalam merawat koleksinya. Kerap menjadi jujukan peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri.
SAHRUL YUNIZAR, Bandung, Jawa Pos
DARI Bandung, Mesir jadi terasa dekat. Napoleon Bonaparte, kaisar Prancis itu, yang memimpin langsung ekspedisi menuju Negeri Pharaoh tersebut. Dari Bandung, kegigihan dan ketelitian Alfred Russel Wallace mencatat ragam flora-fauna Nusantara juga seperti ada di depan mata.
Ya, dari Bandung. Tepatnya dari rak Perpustakaan Pusat Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad), Kota Bandung. Tempat buku-buku karya Napoleon dan Wallace tersimpan rapi. Tidak kurang dari 54.713 buku menjadi koleksi perpustakaan tersebut. Sebagian di antaranya merupakan buku keluaran 1800-an.
”Untuk buku (keluaran) 1800-an, jumlah total 4.295 buku,” ungkap Sekretaris Disjarahad Kolonel Infanteri Joko Hadi Susilo.
Harta berharga itu sangat dibutuhkan banyak kalangan. Mulai mahasiswa berbagai kampus, peneliti dalam dan luar negeri, sampai para tentara sendiri.
Karena itu pula, TNI-AD membentuk badan pelaksana pusat (balakpus) khusus yang salah satu tugasnya mengurus buku-buku tersebut. Itulah Disjarahad, yang dipimpin perwira tinggi bintang satu Brigjen TNI Rachmat S.W.
Dalam lawatan bertajuk Defence Tour Selasa (30/3), Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengajak Jawa Pos untuk menyambangi markas Disjarahad. Termasuk aset-aset yang mereka kelola di Bandung. Perpustakaan Pusat Disjarahad di Jalan Kalimantan salah satunya.
Joko menunjukkan dan mengantar rombongan berkeliling di perpustakaan. Sambil unjuk koleksi, dia menyebut ada buku berumur 3,5 abad.
Buku tersebut menjadi koleksi buku paling tua di Disjarahad. Umurnya sejak pertama muncul sampai 2021 sudah 349 tahun. Sengaja dipajang berbeda dari koleksi buku lainnya.
Buku tersebut berjudul Den Arbeid Van Mars, Of Nieuwe Vesting - Bouw. Ditulis Alain Manesson Mallet dan terbit pada 1672. Buku berbahasa Belanda itu mengulas soal bentuk dan konstruksi pembuatan benteng-benteng strategis di Eropa.
Buku karya Napoleon bertajuk Oeuvres De Napoleon Bonaparte yang rilis pada 1822. Tampak pula Di Bawah Bendera Revolusi-nya Soekarno.