Harga Gabah Kering Anjlok, Bulog Siap Serap Beras Lokal

- Jumat, 2 April 2021 | 13:36 WIB
Saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Maret 2021 kembali terkoreksi sebesar 7,85 persen menjadi Rp 4.385 per kilogram dari Februari seharga Rp 4.758 per kg.
Saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Maret 2021 kembali terkoreksi sebesar 7,85 persen menjadi Rp 4.385 per kilogram dari Februari seharga Rp 4.758 per kg.

BALIKPAPAN- Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) diharapkan bisa menyerap beras lokal dan menjadi penyeimbang harga. Sebab, saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Maret 2021 kembali terkoreksi sebesar 7,85 persen menjadi Rp 4.385 per kilogram dari Februari seharga Rp 4.758 per kg.

Penurunan GKP sebesar 7,85 persen dikarenakan pasokan di musim tanam pada Maret 2021 produksinya masih dalam periode pasca panen sehingga secara pasokan GKP cukup tinggi. Selain karena pasokan gabah masih tinggi, penurunan harga juga dipicu oleh turunnya kualitas beras. Kadar air GKP pada Maret 2021 juga dinilai cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Kalimantan Timur dan Utara Arrahim K Kanam mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan bisa menyerap beras lokal sebanyak 8.000 ton. Angka itu naik dari realisasi 2020 sebanyak 6.100 ton. Penyerapan beras lokal disebutnya menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menjaga harga di tingkat petani.

Walau pandemi, setiap tahun target serapan beras lokal mengalami kenaikan. “Serapan beras lokal kita tahun lalu sebanyak 6 ribuan ton. Kalau harga petani anjlok, kami tentu akan memperbesar serapan beras lokal. Kami membeli sesuai HET atau yang ditetapkan pemerintah. Kalau harga naik terserah mereka menjual ke mana,” ucapnya.

Kanam memastikan Bulog siap menyerap beras dari petani. Ia juga memproyeksikan serapan tahun ini kemungkinan bisa terealisasi. Pria asal Jakarta ini menyampaikan, serapan beras lokal didominasi dari Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara. Sedangkan sisanya tersebar di beberapa wilayah seperti Kutai Kartanegara.

Arrahim menyebut, tak ada kendala dalam penyerapan beras lokal. Hanya saja karena luasan daerah untuk produksi beras masih terbatas. Selain itu, harga juga harus menyesuaikan harga pembelian pemerintah (HPP). Sedangkan stok beras yang tersedia di gudang Bulog Kaltimra saat ini sebanyak 6.411 ton PSO (public service obligation). (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB
X