Panen Perdana Sereh Wangi di Desa Saing Prupuk

- Jumat, 2 April 2021 | 13:23 WIB
Selain bekerja di kebun kelapa sawit, warga bisa mengelola lahan sereh wangi. Kualitas tinggi bisa dijual dengan harga bagus.
Selain bekerja di kebun kelapa sawit, warga bisa mengelola lahan sereh wangi. Kualitas tinggi bisa dijual dengan harga bagus.

Selain bekerja di kebun kelapa sawit, warga bisa mengelola lahan sereh wangi. Kualitas tinggi bisa dijual dengan harga bagus.

 

Program pengembangan tanaman sereh wangi oleh UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo di bawah Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim bersama kelompok tani hutan (KTH) di Paser, mulai berbuah manis. Panen perdana di Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau, Paser, dilakukan kemarin (1/4).

Di atas lahan 10 hektare, rerumputan sereh wangi ini dipanen langsung oleh kepala Dishut Kaltim Amrullah bersama KTH Aper Sejahtera, BPHP XI Samarinda, kapolsek, danramil Batu Engau, dan tamu undangan lainnya. Kepala UPTD KPHP Kendilo Muhammad Hijrafie mengatakan, penanaman sejak 2019 merupakan yang perdana, dari empat lokasi penanaman di Paser.

Selain itu, di Saing Prupuk telah dibangun rumah tungku penyulingan untuk memproduksi sereh wangi menjadi minyak atsiri. Sehingga hasil dari panen KTH bisa langsung diproduksi.

"Berdasarkan hasil uji coba praktisi sebelumnya, minyak atsiri dari sereh wangi di sini kualitasnya sangat baik dan bisa tinggi harganya di pasaran," kata Hijrafie, Kamis (1/4).

Hijrafie mengatakan, selain menyediakan fasilitas pengolahan, KPHP Kendilo juga menanam bibit buah-buahan seperti jambu kristal di sekitar lahan sereh wangi. Ini bertujuan agar kawasan hutan bisa bermanfaat bagi masyarakat, semisal berkembang jadi kawasan wisata agroforestry. Sehingga hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Paser bisa memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.

Saat ini produk yang sudah menghasilkan oleh KTH di Paser selain minyak atsiri adalah madu dan propolis. Ditargetkan bakal ada arang kayu dan cuka kayu. Pangsa pasar penjualannya pun sudah disiapkan oleh KPHP.

Di Bogor, minyak atsiri sudah menjadi komoditas ekspor. Banyak dibutuhkan pabrik untuk membuat berbagai produk. Di antaranya, minyak telon, hand sanitizer, parfum, dan lainnya.

Ketua KTH Aper Sejahtera Heri Sukmana menyampaikan, ada dua tungku penyulingan yang sudah siap memproses hasil panen sereh wangi. Yaitu, dengan kapasitas 250 kg dan 500 kg. Mayoritas masyarakat merupakan buruh tani di kebun kelapa sawit PTP Nusantara. Sejak adanya program agroforestry oleh KPHP Kendilo, ada peluang baru usaha warga.

"Setelah bekerja di kebun kelapa sawit pagi sampai siang hari, sorenya warga bisa mengelola lahan sereh wangi dan memproduksi minyak atsiri. Madu dan propolis juga telah diproduksi," kata Heri.

Kepala Dishut Kaltim Amrullah mengapresiasi hasil buah kinerja KPHP Kendilo yang telah berusaha keras memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar hutan.

"Di sini telah membuktikan bahwa perubahan dan impian itu bisa diwujudkan, yaitu KPHP Kendilo berhasil dalam pemberdayaan masyarakat melalui program perhutanan sosial," kata Amrullah.

Amrullah berharap, KPHP lainnya di Kaltim terinsipirasi dengan kesuksesan KPHP Kendilo dalam pengelolaan hutan bersama masyarakat. (jib/dwi/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X