Pasokan Bergantung dari Luar Daerah, Harga Cabai Kerap Naik, Solusinya, Buka Pelabuhan Loktuan

- Jumat, 2 April 2021 | 13:20 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Harga cabai kecil di sejumlah pasar tradisional masih bertahan di angka Rp 85 ribu – Rp 95 ribu per kilogram. Pembukaan Pelabuhan Loktuan diharapkan bisa menekan harga cabai yang melonjak sebulan belakang.

 

BONTANG - Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang, Deborah Kristin mengatakan, pembukaan pelabuhan praktis dapat memangkas ongkos pengiriman cabai dari luar kota.

Pasalnya, selama ini nyaris semua kebutuhan pokok di Bontang, termasuk cabai, bergantung pasokan dari luar daerah. Pedagang mengambil dari distributor di Samarinda, lantas membawanya ke Bontang untuk diecer langsung ke konsumen.

''Kalau pun pedagang Bontang kirim cabai atau barang lain dari luar pulau, sebagian besar lewat (pelabuhan) Samarinda juga,'' beber Deborah.

Dengan pembukaan ini, pedagang bisa langsung datangkan cabai melalui Pelabuhan Loktuan. Ada pun selama ini, cabai yang beredar di Bontang berasal dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Sementara Pelabuhan Loktuan punya rute penyeberangan langsung ke Pare-Pare.

''Dari pengalaman lalu, pembukaan pelabuhan memang bisa menekan harga barang. Semoga harga cabai ini bisa turun,'' ungkapnya.

Dari pantauan DKP3 Bontang akhir Maret ini, harga cabai di pasaran bertahan di angka Rp 85 ribu – Rp 95 ribu per kilogram. Kendati mengalami penurunan, tapi ini masih terasa mahal di konsumen.

Deborah menyebut, harga cabai melonjak sejak awal Maret ini. Musabab utamanya, musim penghujan. Banyak petani cabai mengalami gagal panen. Sebab, tumbuhan cabai sangat sensitif terhadap cuaca. Kalau pun ada yang dipanen, kuantitasnya tak seberapa. Pasokan jauh dari kebutuhan pasar.

Selain faktor pasokan kurang, kata Deborah, beberapa pedagang memanfaatkan momentum ini untuk ambil untung. Misalnya, ketika ambil cabai dari petani lokal dengan harga miring, lantas dijual seharga cabai luar kota.

''Berapa minggu lalu, waktu harga masih Rp 100 ribu per kilogram, ada petani jual Rp 75 ribu - 85 ribu. Tapi, pedagang jual Rp 100 ribu. Jadi, harga konsisten di situ (Rp 100 ribu),'' katanya.

Nah, untuk menjaga harga dan pasokan jelang Ramadan ini, DKP3 Bontang rencana menggelar monitoring harga pada Senin (5/4) mendatang. (*/fit/kpg/ind/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X