Depo Air Isi Ulang Dipasang Stiker, Bakal Pertama di Indonesia

- Jumat, 2 April 2021 | 13:10 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Rencana memasang stiker di depo air isi ulang adalah kreativitas daerah. Hal itu dilakukan setelah dicek kondisi air aman dan higienis untuk konsumsi.

 

BALIKPAPAN – Keberadaan depo air isi ulang di Kota Minyak mencapai 679 unit. Namun, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, mereka yang tercatat telah mengurus sertifikat laik higiene sanitasi jasaboga (SLHSJ) sedikit sekali. Bahkan tidak sampai 10 persen dari jumlah tersebut.

Melihat hal ini, DKK berencana untuk memasang stiker bagi depo yang telah melakukan pemeriksaan kualitas produk air isi ulang. Kasi Promosi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan DKK Balikpapan Noor Laila menuturkan, stiker akan berfungsi sebagai tanda pengenal depo.

Sebab, masyarakat tidak tahu mana saja depo air isi ulang yang rajin melakukan pemeriksaan terhadap produknya. Meski selama ini perizinan usaha depo air isi ulang bukan kewenangan DKK. Pihaknya hanya memberi rekomendasi bahwa pelaku usaha wajib memiliki sertifikat laik higiene sanitasi.

Laila menjelaskan, setidaknya depo memiliki sertifikat bisa membuat masyarakat merasa aman konsumsi air isi ulang. “Kita akan pasang stiker bagi depo yang memenuhi syarat. Nanti, masyarakat kita imbau beli air di tempat yang hanya terpasang stiker,” katanya.

Targetnya stiker di depo sudah mulai terpasang pada pertengahan tahun ini. Dia menyebutkan, kendala pemeriksaan belum 100 persen depo air karena reagen terbatas. Apalagi pelaku usaha harus mengeluarkan biaya. “Kalau sarana sudah bisa kita sediakan, bisa periksa seluruh depo. Sekarang kita masih siapkan regulasinya,” ucapnya.

Selama ini pelaku usaha hanya melakukan pemeriksaan setahun sekali. Teknisnya petugas puskesmas yang datang mengambil sampel air ke depo. Salah satu pemeriksaan yakni air isi ulang tidak boleh mengandung e-coli. “Kalau itu ada berarti air sudah tercemar dari buangan atau tinja manusia,” sebutnya.

Adanya bakteri dapat memengaruhi kesehatan. Apalagi kalau untuk masak dan minum bisa saja merasa diare, mual, hingga keracunan. Laila mengatakan, kasus-kasus akibat air isi ulang sudah ada terutama pada saluran pencernaan. Sementara itu, rencana pemasangan stiker ini mendapat dukungan dari BPKN.

Kepala BPKN Rizal E Halim mengatakan, rencana memasang stiker depo air isi ulang ini salah satu kreativitas daerah. Setelah dicek kondisi air aman, maka dinas kesehatan bisa memasang stiker. “Ini belum ada dilakukan daerah lain. Sejauh ini, masih hanya sertifikat. Jadi, ada ide ini harus diapresiasi,” sebutnya.

Dia menjelaskan, potensi air isi ulang tercemar bakteri sangat besar. Mulai dari awal pembuatan sampai pengiriman ke konsumen. Contohnya kandungan higienitas bisa berubah saat air bertemu sinar ultraviolet. Meski dampaknya tidak sekarang, tapi bisa panjang beberapa tahun mendatang.

“Jadi kita ingin bangun kesadaran bersama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha. Sehingga, bisa saling menjaga kualitas air,” ucapnya. Hal ini menjadi perhatian BPKN untuk menata depo air isi ulang. Terutama dalam hal menjamin kualitas produk yang aman untuk masyarakat.

Menurutnya hal yang sangat baik jika Pemkot Balikpapan berencana memasang stiker di depo hingga bantuan insentif kepada pelaku usaha untuk mendapat sertifikat. “Kita ingin usaha air minum ini berkembang pesat tapi tetap dengan menjaga kesehatan masyarakat yang konsumsi air isi ulang,” tutupnya. (gel/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X