INDRAMAYU– Api sepenuhnya padam dari tangki penyimpanan BBM di kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, (1/4). Asap mengepul juga tidak lagi terlihat.
Sebagaimana yang dilaporkan Radar Cirebon, situasi kemarin dengan Rabu (31/3) sangat berbeda. Pada Rabu lalu, kepulan asap masih tampak meski api berhasil dipadamkan tim fire fighter (pemadam kebakaran) Pertamina.
Pertamina mengerahkan seluruh tenaga untuk pemadaman ini. Bukan hanya dari unit Pertamina Balongan, tetapi juga dibantu tim fire fighter dari unit lain di Indonesia. Misalnya, dari Balikpapan, Cilacap, dan Jakarta. Selain itu, pemerintah daerah setempat turut membantu. Yakni, pemadam kebakaran Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
Pasca pemadaman api pada insiden kebakaran tangki T-301, Pertamina memastikan kilang Balongan akan kembali dioperasikan. Sejalan dengan itu, penyelesaian investigasi penyebab insiden yang sedang berlangsung bakal dipercepat. Hal itu sesuai dengan arahan Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) pada rapat koordinasi dewan komisaris dan direksi kemarin pagi. Keputusan tersebut merupakan wujud komitmen Pertamina dalam penerapan prinsip zero tolerance terhadap setiap insiden di lingkungan Pertamina.
”Manajemen akan memberikan sanksi tegas bila ditemukan ada unsur kelalaian dalam insiden ini,” ujar Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto.
Kebakaran itu terjadi pada Senin dini hari (29/3). Insiden tersebut juga memicu ledakan yang mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga di sekitar kilang. Ratusan warga pun harus mengungsi. Salah satunya ke GOR Bumi Patra, Indramayu. Ada pula yang sampai mengungsi ke wilayah Cirebon yang bertetangga dengan Indramayu.
Agus menjelaskan, sejak insiden itu terjadi, Pertamina membentuk tim investigasi internal yang bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH). Pertamina membuka seluas-luasnya akses kepada APH untuk melakukan investigasi. (jml/c14/ttg)