BALIKPAPAN –Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan sering kali lengang selama masa pandemi. Hal ini membuat pedagang harus bertahan setiap harinya. Namun, dari sekian gerai yang ada di pasar tersebut, toko emas menjadi spot yang kerap ramai. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung.
Pemandangan ini disebut memang kerap terlihat selama masa pandemi. Puncaknya, terjadi pada awal pandemi Covid-19 merebak tahun lalu. Di mana mayoritas dari pengunjung yang datang ternyata ingin menjual emas miliknya.
“Ya memang selama masa pandemi ini ramai. Apalagi Maret tahun lalu, itu pas tinggi-tingginya,” ujar pemilik salah satu toko emas, Fauzi.
Dikatakannya, kondisi ini bahkan lebih tinggi jika dibandingkan pada masa normal. Diakuinya pula, kebanyakan masyarakat yang datang selama ini ialah untuk menjual emas mereka.
Padahal, beberapa gerai di pasar tersebut sempat tutup waktu itu. Termasuk toko emas miliknya. Sebab, rasa khawatir akibat sebaran virus pada masa awal itu.
Kendati begitu, lanjutnya, saat ini grafiknya di sebut mulai seimbang. Antara pengunjung yang menjual, maupun membeli emas, mulai sama trennya.
Sementara, dia menyebut nilai emas dengan kadar emas murni 75 persen, turun sampai berkisar Rp 690 ribu per gram. Penurunan nilai ini pun diperkirakan terjadi sejak akhir tahun kemarin.
Walau pada September 2020 lalu, Fauzi menyebut nilainya sempat melambung tinggi. Yakni hampir menyentuh angka Rp 800 ribu per gramnya. (*/okt/ms/k15)
