MENANGKAL PEMAHAMAN KELIRU
Mengungkap motif dan menangkap pelaku bom gereja di Makassar saat ini sedang dilakukan. Selain kedua hal tersebut, yang tidak kalah penting adalah bagaimana salah paham agama yang menjurus ke arah terorisme dapat diputuskan mata rantainya.
Bom Gereja Katedral Makassar merupakan bukti gagal paham agama masih terjadi. Jaringan-jaringan penopang dan penyebar paham itu masih hidup di masyarakat. Perdebatan tentang penyebab dan cara penumpasannya jangan diperlebar, apalagi dijadikan komoditas politik. Seluruh komponen masyarakat, harus menjadikan terorisme dan pelakunya sebagai public enemy. Dan tidak memberikan ruang gerak bagi tumbuh kembang pemikiran dan aksinya.
Semua sepakat bahwa penumpasan aksi teror menjadi tanggung jawab utama aparat. Karena dalam penumpasan, negara lah yang memiliki organ dan perangkat yang memungkinkan penumpasan.
Masyarakat sulit untuk memainkan peran penumpasan itu. Namun, masyarakat masih dapat memberikan andil aktif sebagai informan terkait gerakan-gerakan serta aksi yang mencurigakan dari pelaku dalam kehidupan dan pergaulannya di masyarakat.
Terkait pencegahan, justru masyarakat lah yang mengambil peran besar. Dimulai dari lingkungan terkecil, orang tua dapat membimbing pemahaman anaknya agar tidak terpapar paham-paham yang keliru. Tidak menyerahkan pendidikan anak kepada lembaga-lembaga yang tidak jelas orientasinya. Atau menyerahkan pendidikan agama anak kepada guru-guru yang belum mumpuni paham keagamaannya.