Sudah 7.793 Warga Berau Disuntik Vaksin

- Kamis, 1 April 2021 | 11:37 WIB
VAKSINASI: Sebagai program dalam meningkatkan imunitas di tengah Covid-19 yang masih mewabah, vaksinasi belum dilakukan ke seluruh warga.
VAKSINASI: Sebagai program dalam meningkatkan imunitas di tengah Covid-19 yang masih mewabah, vaksinasi belum dilakukan ke seluruh warga.

Sudah 7.793 warga Kabupaten Berau disuntik vaksin. Penyuntikan pertama terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 2.116 orang, 4.742 pelayan publik, dan 935 lanisa. Namun, jumlah itu masih dirasa sangat kurang.

 

TANJUNG REDEB–Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau Iswahyudi menuturkan, sudah sejak beberapa pekan lalu kegiatan vaksinasi mulai dilakukan. Mulai tenaga kesehatan, pelayanan, hingga lansia.

"Yang telah divaksin dosis satu tersebar di seluruh Berau, terbanyak di empat kecamatan terdekat yang memiliki potensi besar yang diutamakan, yakni Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur," jelas Iswahyudi kepada Berau Post (Kaltim Post Group).

Untuk ketersediaan vaksin saat ini masih terbatas, dan diperkirakan dua hingga tiga hari ke depan vaksin Covid-19 di Berau habis jika tak kunjung ada penambahan. “Sangat terbatas, Karena posisi kami hanya menunggu distribusi dari pusat," ungkapnya. Ditanya terkait vaksinasi tenaga pendidik atau guru jelang pemberlakuan pembelajaran tatap muka yang direncanakan Juli mendatang, baru 200 guru yang mendapat jatah vaksin.

"Untuk guru kemarin dialokasikan 200 orang. Kami sangat tergantung dengan stok vaksin. Jika vaksin tersedia, kami tidak masalah melakukan vaksinasi seluruh guru yang ada di Berau," tuturnya. "Tetapi kalau vaksin tidak tersedia, tentu susah. Mudah-mudahan saja itu tidak terjadi, karena saya dengar di Jawa sudah banyak sekolah atau kampus yang dilakukan vaksinasi, dan mudah-mudahan di Berau tidak lama lagi ada vaksin alokasi khusus untuk guru," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau Murjani mengatakan, masih akan melakukan koordinasi sembari melihat perkembangan Covid-19 di Bumi Batiwakkal terkait pelaksanaan belajar tatap muka yang direncanakan Juli mendatang. Dia mengungkapkan, pihaknya telah banyak mendapat keluhan tenaga pengajar maupun orangtua siswa dengan sistem belajar online atau daring yang dinilai tidak terlalu efektif.

"Nanti dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 kabupaten bagaimana ke depan dan langkah apa yang akan diambil," sebutnya. "Paling tidak jika wilayah kecamatan sudah masuk zona hijau, bisa pertemuan tatap muka. Murjani menegaskan, kalau sekolah dengan sistem tetap muka dilakukan masih tetap memperhatikan kondisi Covid-19. Namun, untuk wilayah blank spot dan sudah masuk zona hijau diupayakan bisa dilakukan sistem belajar tatap muka dengan protokol kesehatan ketat. "Untuk belajar saat ini semua dilakukan daring atau online, kalau nanti ada tatap muka itu khusus yang zona blank spot, dengan catatan zona hijau, dan jamnya dikurangi," tuturnya. (aky/dra/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X