Pembelajaran Tatap Muka Tahap II Dimulai 5 April, Sekolah Tidak Siap, Ditunda

- Kamis, 1 April 2021 | 11:23 WIB
TINJAU LANGSUNG: Rusmadi meninjau pelaksanaan PTM di SMP 42 Berambai, Kelurahan Sempaja Utara, Senin (29/3).
TINJAU LANGSUNG: Rusmadi meninjau pelaksanaan PTM di SMP 42 Berambai, Kelurahan Sempaja Utara, Senin (29/3).

Dalam persiapan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM), Pemkot Samarinda tidak main-main. Jika dalam pemantauan sekolah dinilai tidak siap, bukan tidak mungkin PTM ditunda.

 

-

SAMARINDA–Seperti yang terjadi pada lima sekolah tangguh Covid-19 yang masuk daftar tahap kedua, yakni SD 022 Berambai, SD 010 Sambutan, SMP 23 Makroman, SMP IT Medina, dan SMP 30 Pampang, Samarinda Utara.

Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan persiapan PTM yang dilakukan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso, Senin (29/3) lalu, dua sekolah dinyatakan tidak siap, yakni SMP 23 dan SMP 30. Sehingga, digantikan dengan dua sekolah yang masuk tahap ketiga, yaitu TK Kristen Pampang dan SD 16 Pampang.

Atas keputusan tersebut, Rusmadi memastikan, pihaknya tidak mau main-main dalam pembukaan sekolah tangguh. Karena sekolah-sekolah itu merupakan pilot project bagi sekolah lainnya yang rencana dibuka seluruhnya pada Juli mendatang. "Kami lihat beberapa sekolah tidak siap. Makanya lebih baik ditunda. Kami tidak ingin ambil risiko bagi anak didik," ucapnya dikonfirmasi, (30/3).

Dia menjelaskan, batalnya dua sekolah itu lantaran fasilitas protokol kesehatan seperti mencuci tangan, ketersediaan air bersih, hingga pengelolaan sekolah yang jauh dari acuan yakni SKB Empat Menteri. Karena dalam pelaksanaan PTM, pemkot melalui Dinas Pendidikan (Disdik) memberikan garansi kepada orangtua yang sudah mempercayakan anaknya untuk masuk sekolah namun tetap aman meski pandemi masih ada. "Kami tegaskan bahwa tidak main-main dalam evaluasi. Bahkan, kami turun sendiri ke lapangan untuk memastikan. Gampangnya ketika toilet tidak bersih, artinya sekolah belum siap. Karena itu bagian dari fasilitas protokol kesehatan selain fasilitas mencuci tangan," ucapnya.

Dia menambahkan, telah melakukan pemantauan pada sekolah yang telah melaksanakan PTM tahap pertama, atau yang sejak Senin (8/3) lalu yang hasilnya memuaskan. Bahwa sekolah konsisten dalam pelaksanaan misalnya membagi dua sif pertemuan, tiap sif tiga jam, juga membatasi jumlah siswa dalam satu kelas sekitar 15–16 siswa saja. "Itu artinya sekolah yang sudah melaksanakan PTM konsisten. Harapan juga bisa terus terjaga dan disiplin. Sehingga bisa dan layak ditirukan sekolah lainnya," tutup dia. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X