Panik, tentu saja. Sama paniknya dengan Soni, warga Majakerta, desa tetangga Balongan. ”Kami panik karena kan kebakaran besar dan sempat ada ledakan. Kami lari dari rumah dan tidak sempat mengunci pintu,” katanya kepada Radar Cirebon.
Kepanikan yang wajar. Apalagi, ledakan keras itu mengakibatkan sejumlah rumah warga di Blok Kesambi, Desa Balongan, mengalami kerusakan. Mulai atap ambrol, plafon retak, hingga kaca pecah.
Sebagian warga mengungsi ke pendapa Kabupaten Indramayu. Sebagian lain sampai memilih mengungsi ke wilayah sebelah: Kabupaten dan Kota Cirebon. Jarak Balongan ke Cirebon dalam kondisi normal tak sampai 45 menit bermobil.
Tapi, dampak kepanikan warga itu, tangan-tangan jahat beroperasi. Gara-gara buru-buru melarikan diri seperti Soni, banyak rumah yang tak terkunci. Buntutnya, dari laporan yang dihimpun Radar Cirebon, sejumlah motor dan barang elektronik warga hilang dicuri saat mereka mengungsi.
Langit Indramayu yang sesiangan kemarin gelap akibat asap kebakaran memang menambah kecemasan warga. Meski banyak pejabat, tokoh, dan aparat yang mengimbau untuk tetap tenang, kekhawatiran tak bisa hilang begitu saja.
Sementara itu, lalu lintas di sekitar Jalan Raya Balongan terhambat. Jalan menuju kilang minyak Pertamina ditutup untuk umum dari perempatan Polsek Balongan. Arus kendaraan dialihkan ke Desa Sukaurip menuju Jalan Bentangan Pilang. ”Ya, untuk sementara waktu, kami bersama petugas menutup jalan menuju lokasi kilang. Karena dapat membahayakan pengendara yang melintas,” papar Ketua Karang Taruna Kecamatan Balongan Jaenudin.