Berharap UMKM Kembali Dapat Bantuan

- Kamis, 1 April 2021 | 10:17 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Lebih dari 50 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kaltim masih terdampak pandemi Covid-19. Diharapkan, tahun ini mereka kembali mendapat bantuan untuk mempercepat kebangkitan lini bisnis ini.

 

BALIKPAPAN - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim Yadi Robyan Noor mengatakan saat ini jumlah UMKM yang terdaftar sekitar 309 ribu pelaku usaha. Dan sebanyak 160 ribu pelaku usaha atau lebih dari 50 persen masih terimbas pandemi Covid-19.

“Mereka masih terpuruk dan sulit bertahan dalam kondisi ini sejak triwulan III 2020. Kebijakan pembatasan sosial menyebabkan usaha mereka sulit bergerak. Agar jumlahnya tidak semakin banyak, kita harus memberi bantuan kepada mereka. Seperti yang sudah dilakukan tahun lalu, di mana Kaltim mendapat alokasi APBN sebesar Rp 214 miliar untuk UMKM,” ujarnya, Selasa (30/3).

Diungkapkan Roby, dana itu sudah diterima dan dimanfaatkan 89 ribu UMKM di Kaltim. Masing-masing menerima Rp 2,4 juta. Bantuan ini merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) yang disalurkan melalui Kementerian Koperasi. UMKM tersebut meliputi bidang usaha kerajinan, kuliner, perdagangan, jasa dan pengolahan.

Bantuan dimaksudkan untuk menambah modal dan daya beli UMKM. Sebab, hampir semua UMKM yang terdampak Covid-19 mengalami kesulitan untuk membeli produk yang akan mereka jual atau pasarkan lantaran sepinya pembeli.

“Saat aktivitas UMKM mulai bergerak, maka roda ekonomi akan kembali berputar. Efek langsungnya, secara signifikan bantuan untuk UMKM ini akan menekan bertambahnya pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu, tahun ini masa pemulihan diharapkan UMKM kembali mendapat bantuan dan bisa memacu pemulihan ekonomi,” tuturnya.

Database usulan bantuan berjumlah 18.018 UMKM telah disampaikan pada awal September dan hasilnya disalurkan mulai 10 Oktober 2020 dengan nilai sekitar Rp 34 miliar. Secara bertahap kemudian diusulkan hingga 89 ribu UMKM dengan alokasi Rp 214 miliar.

Tahun 2020, tambah Roby, dari APBD Kaltim telah digelontorkan dana sebesar Rp 13,5 miliar untuk membantu UMKM menghadapi pandemi Covid-19. Sementara untuk 70 ribu UMKM yang belum mendapat stimulan, pihaknya berharap mereka diperjuangkan melalui APBD Kaltim dan kabupaten/kota. “Kami masih berjuang untuk mendapatkan alokasi APBN (dana PEN 2021),” tuturnya.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, kekuatan ekonomi kita sesungguhnya adalah UMKM. “Karena itu, kita harus berjuang keras agar UMKM tetap optimistis dan lebih kreatif di masa pandemi ini,” katanya pekan lalu.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, bahwa bantuan PEN yang telah diberikan untuk sektor UMKM relatif baik. Apalagi, ini melihat resapan dana tahun lalu yang besar untuk program PEN dan adanya pemulihan ekonomi.

Meski begitu, ia menilai bantuan ini masih bisa ditingkatkan untuk bisa lebih optimal. "Selain bantuan langsung berupa dana tunai, kemudian restrukturisasi kredit dan insentif pajak, seharusnya bantuan juga bisa diarahkan kepada UMKM khususnya dalam kaitan pendampingan UMKM dalam menggunakan teknologi digital dalam memasarkan produknya," ujarnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X