BONTANG - Nasib proyek pembangunan kilang minyak baru (grass root refinery/GRR) di Bontang hingga detik ini masih menggantung. Pasalnya, pada Januari 2021 lalu PT Pertamina (Persero) melalui Direktur Utama Nicke Widyawati, menyatakan pembangunan itu batal.
Namun, rencana pembangunan GRR kapasitas 300 ribu barel itu belum dikeluarkan dari proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 20 November 2020 lalu.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bontang, Aji Erlynawati menjelaskan, dari keterangan yang ia terima, Pertamina bulat membatalkan pembangunan tersebut. Pertimbangannya, Bontang belum sanggup memenuhi kebutuhan lahan. Ada pun kebutuhan lahan untuk kilang, dari kabar diterima Aji, sekira 800-1000 hektare. Lokasinya di Kelurahan Bontang Lestari.
''Kendala utamanya ini di lahan,'' kata Aji ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (30/3) sore. Dia mengatakan, dalam proyek ini Bontang hanya bertugas menyediakan lahan untuk kilang. Sementara kebutuhan lain dipenuhi sendiri oleh PT Pertamina.
Untuk mendukung rencana itu, Bontang bahkan melakukan penyesuaian ulang rencana tata ruang wilayah. Yang mana, Kelurahan Bontang Lestari diperuntukkan khusus untuk kawasan industri.
Meski dari PT Pertamina rencana itu sepertinya sudah berakhir. Namun, masih ada harapan dari pemerintah, sebab Presiden Joko Widodo belum menerbitkan keppres menghapus kilang minyak Bontang dari PSN. Karena itu, Pemkot Bontang masih berharap dan melakukan lobi ke pemerintah pusat agar pembangunan itu tidak dibatalkan.
''Masih kami upayakan sebenarnya. Cuma komunikasi ini agak terkendala karena sekarang lagi pandemi,” tandasnya. (fit/kpg/ind/k15)