”My name is my story. I’m FC Internazionale Milano.” Begitu kalimat yang mengiringi peluncuran logo baru Inter Milan. Logo baru itu fokus pada dua huruf, ”I” dan ”M”, sebagai inisial nama klub (sebelumnya FCIM). Juga bisa dimaknai dalam bahasa Inggris sebagai I am alias aku sebagai ekspresi beragam sebagai fans Inter.
”Identitas baru ini untuk membuka diri terhadap publik yang semakin digital dan sadar akan estetika, serta demi mencapai target global dari kelompok usia yang lebih muda.” Begitu keterangan Inter tentang logo baru mereka di laman resmi klub kemarin. Inter berharap logo baru mereka bukan sekadar ikon klub, melainkan juga budaya yang relevan dengan masa sekarang.
Dirancang oleh tim dari studio desain grafis kondang asal Muenchen, Bureau Borsche, logo baru Inter merupakan perubahan kali ke-16 selama 113 tahun klub berjuluk Nerazzurri itu berdiri. Kali terakhir Inter mengubah logo pada 2014.
Meski dipersiapkan untuk musim depan (2021–2022), logo baru itu sudah akan menghiasi jaket pemain Inter dalam laga kontra Cagliari di Serie A pada 11 April mendatang.
Selain logo, musim depan Inter berpisah dengan sponsor mereka yang sudah bertahan selama 26 tahun, Pirelli. Bukan hanya itu, Suning Holdings Group sebagai pemilik klub punya rencana melepas saham mereka. Itu dilakukan karena Suning memiliki utang sebesar EUR 375 juta (Rp 6,37 triliun).
Yang juga bisa menjadi hal baru bagi Inter musim depan adalah prestasi klub. Musim ini, Inter merupakan kandidat utama peraih scudetto Serie A. Kali terakhir Inter meraih scudetto adalah musim 2009–2010. (io/c17/dns)