BALIKPAPAN – Tahun ini, pemerintah merencanakan penerbitan larangan mudik Lebaran. Hal ini pun kembali menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Beberapa moda transportasi pun tampaknya menunggu kepastian kebijakan tersebut.
Hal sama dilakukan pengelola Terminal Bus Batu Ampar, Balikpapan. Pihak terkait, yakni Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim Kaltara, masih menunggu arahan, khususnya untuk transportasi bus.
“Untuk saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih dalam pembahasan dengan stakeholder terkait serta perwakilan dari Organda dan Perusahaan Otobus (PO), terkait hal tersebut,” ujar Kosapel Terminal Bus Batu Ampar Bagus Ganteng Novianto.
Dia melanjutkan, sampai saat ini, pengelola terminal memang masih menunggu aturan dari Kemenhub. Hingga kemarin belum ada Peraturan Direktorat Jenderal (Perdirjen) atau Kebijakan Menteri (KM) terkait pembatasan tersebut.
Terkait kebijakan ini, kata dia, disebut mengacu pada surat edaran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Serta pertimbangan dari segi kesehatan, keselamatan, dan juga perekonomian.
Kendati begitu, ia menyebut, apabila sudah ada kebijakan dari pusat, khususnya Kemenhub, pihaknya selaku pelaksana di lapangan akan menerapkannya. Serta, memantau dan melaporkan perkembangannya ke pimpinan.
Selain itu, tambahnya, jika ditemukan kendala atau perkembangan di lapangan, pihaknya tetap akan berkoordinasi ke pusat. Agar diberi solusi untuk mengatasinya.
Di sisi lain, Jiman, salah satu sopir bus mengaku tentu dirinya akan mengalami kerugian. Apabila kebijakan larangan mudik benar-benar diberlakukan.
Walau begitu, ia tak menampik di tengah masa pandemi ini, seluruh elemen masyarakat mesti mendukung kebijakan pemerintah. Agar pandemi lekas berakhir.
“Nanti kalau pandemi sudah selesai kan, kita-kita sendiri juga yang bisa menikmati. Karena kalau dilonggarkan juga, dikhawatirkan euforia masyarakat akan berdampak buruk,” jelasnya.
Karena itu menurutnya, kebijakan tersebut memberi dampak positif dan negatif. Sementara, menyinggung soal tingkat penumpang, Jiman menyebut masih angkanya masih anjlok. Penumpang bus masih sepi. Harapannya, masa pandemi lekas usai supaya keadaan bisa kembali normal. (*/okt/ms/k15)