Ketika Mental Pekerja Lokal Dipersoalkan

- Selasa, 30 Maret 2021 | 10:14 WIB
Bicara soal ketertarikan seseorang untuk bekerja, banyak aspek yang sangat berpengaruh. Tidak sekadar pengalaman kerja yang dimiliki. Aspek utamanya, yakni motif untuk bekerja.
Bicara soal ketertarikan seseorang untuk bekerja, banyak aspek yang sangat berpengaruh. Tidak sekadar pengalaman kerja yang dimiliki. Aspek utamanya, yakni motif untuk bekerja.

BICARA soal ketertarikan seseorang untuk bekerja, banyak aspek yang sangat berpengaruh. Tidak sekadar pengalaman kerja yang dimiliki. Aspek utamanya, yakni motif untuk bekerja. Itulah yang disampaikan psikolog Patria Rahmawaty.

“Setelah menemukan motif bekerjanya untuk apa, kemudian si orang tersebut melihat ke dalam diri. Sejauh mana kemampuan yang dia miliki. Selain keahlian, ada hal atau faktor yang bersifat psikologis juga sebagai pendukung keinginan untuk bekerja,” ujar perempuan yang biasa dipanggil Rahma itu.

Faktor tersebut, yakni motivasi kerja, tanggung jawab, disiplin kerja, kemampuan bekerja sama dengan orang lain, keinginan menambah wawasan terhadap kemampuan yang dimiliki. Juga termasuk daya juang, ketekunan dan integritas dalam melakukan pekerjaan.

“Enggak lepas dari yang namanya sikap mental dan karakter. Apabila sudah mengetahui motivasi awal bekerja, di dalam diri orang itu akan ada keinginan untuk bertanggung jawab dalam bekerja,” papar psikolog Siloam Hospitals Balikpapan tersebut.

Menanggapi mengenai kesempatan kerja, Rahma menuturkan jika setiap orang punya kesempatan yang sama. Berkaitan juga dengan kualitas orang lokal khususnya, dia berpendapat jika seharusnya tidak ada kesenjangan.

Pendidikan yang setara dan merata, disebutkannya tentu berbanding lurus dengan kualitas manusianya. “Seharusnya tidak ada kesenjangan keahlian, tapi kembali kepada sikap mental yang dimiliki orang lokal,” kata dia.

Apakah betul-betul memiliki daya juang cukup tinggi dibanding pekerja dari luar daerah. Rahma menyampaikan jika umumnya orang luar daerah berasal dari wilayah yang sulit mencari pekerjaan. Sementara daerah yang mereka datangi, dianggap berbeda dan gampang mendapatkan kerja.

“Misal di Balikpapan ada yang berpikiran bahwa mudah cari kerja. Merasa bisa kerja apa saja, misal nanti ikut dengan saudara. Memang ada sebagian orang yang daya juangnya itu tidak terlalu besar,” beber dosen Politeknik Negeri Balikpapan itu.

Pekerja luar disebutkan Rahma bisa jadi memiliki daya keinginan untuk mendapat kerja yang lebih tinggi. Berani dan mau menerima pekerjaan apapun, selama bisa memenuhi kebutuhan mereka.

“Berbeda dengan kultur orang daerah. Tapi, bukan berarti semua orang daerah seperti itu. Hanya saja karena di sini (Balikpapan) dianggap enak dan mudah. Jadinya menggampangkan. Nah, sikap menggampangkan itu yang tidak boleh dimiliki pekerja,” ungkapnya.

Semua kembali pada pekerja. Sebab, aturan atau budaya kerja setiap perusahaan tentu berbeda. Kemudian apakah pekerja memiliki motivasi untuk berkompetisi. Kondisi ini disebutkan Rahma terjadi di hampir setiap daerah. Kembali pada karakter. “Bisa saja orang kita misal lebih percaya untuk mempekerjakan orang luar Balikpapan. Ada juga orang luar yang lebih percaya dengan tenaga orang Balikpapan,” tambahnya.

Semua kembali pada keinginan masing-masing pekerja. Apalagi dalam situasi pandemi saat ini. Efeknya kepada dunia ekonomi atau kesempatan mencari kerja semakin sedikit. “Kalau setiap orang Balikpapan memiliki pemikiran bahwa saat ini peluang kerja semakin sedikit, tentu dia akan berusaha meng-upgrade pengetahuan, skill dan karakter,” sebut Rahma.

Semestinya mau untuk bersikap terbuka. Mau membuka wawasan. Belajar hal baru, apalagi dalam pekerjaan selalu ada hal baru ditemukan. Terbuka terhadap perubahan yang ada. Agar tidak menjadi orang yang terlalu kaku. Sadar dengan kemampuan dan sejauh mana, sehingga bisa membuka diri dengan menambah ilmu baru untuk pengembangan diri ke arah lebih baik.

Adanya pandemi yang membuat sektor ekonomi bergerak lebih lambat, imbasnya pada pengurangan tenaga kerja. Mereka yang dirumahkan, tentu mencari peluang lain, termasuk membuka usaha.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB
X