Kualitas Pekerja Kaltim Setara, Sayangnya Kesempatan Kerap Kurang Berpihak

- Selasa, 30 Maret 2021 | 10:12 WIB
Polnes banyak kedepankan praktik.
Polnes banyak kedepankan praktik.

SEBAGAI salah satu perguruan tinggi yang berkomitmen untuk menciptakan lulusan siap kerja, Akademisi Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) terus berusaha maksimal. Ketua jurusan Teknik Elektro Polnes Samarinda Khairuddin Karim mengatakan, jika pihaknya memiliki sistem pembelajaran yang mengedepankan praktik.

“Dari sisi mata kuliah sudah didesain 60-65 persen itu praktik, sisanya teori. Setelah lulus pun dibekali dengan sertifikasi. Sehingga saat lulus selain dapat ijazah, ditambah dengan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dan sertifikat kompetensi,” jelas Ketua Jurusan Teknik Elektro tersebut.

Khairuddin menyebut jika bentuk sertifikasi yang dikeluarkan oleh Polnes mengikuti level perusahaan. “Utamanya Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kebanyakan memang alumni kami kerja di sana. Salah satu skema sertifikasinya, yakni tegangan menengah sistem distribusi tenaga listrik,” lanjutnya.

Mengenai serapan tenaga kerja alumnus Polnes, disebutkan memang masih di seputar Kaltim. Sebagian besar jenis pekerjaan juga sejalur dengan bidang pendidikan yang ditempuh.

“Ada yang memang melamar ke luar, ada yang keterima. Ya, artinya lulusan kami memang punya kualitas,” imbuh Khairuddin. “Meski begitu, umumnya perusahaan besar di Kaltim melakukan rekrutmen nasional. Alumni kami agak sulit bersaing, sebab secara nasional,” tambahnya.

Kecuali bagian sub-kontraktor perusahaan tersebut, Khairuddin menyebut jika banyak mantan mahasiswanya yang terserap. “Saingan kan ketat, bersaing dengan lulusan Jawa misal. Tapi, jika ada alumni kami yang sudah settle di perusahaan dan tahu potensi lulusan sini, mereka mencari,” ungkapnya.

Dari segi kemampuan atau skill yang dimiliki, dia menyebut jika tak kalah kompeten dengan lulusan luar daerah. “Memang di kesempatan saja yang kadang kurang berpihak,” tuturnya.

Setiap tahun, jurusan Teknik Elektro menerima empat kelas dengan jumlah 90-100 mahasiswa baru. Selain mengedepankan praktik dalam pembelajaran, juga ada sistem magang. Pada saat magang itulah, tak jarang beberapa mahasiswa dilirik perusahaan terkait. Namun, tentu tetap melewati proses rekrutmen yang berlaku di perusahaan. “Ya, diberi kesempatan lah,” kata dia.

Khairuddin menyebut jika lulusan Polnes khususnya Teknik Elektro ada pula beberapa yang berkarier di pusat. “Ada yang kerja di Bandara Soekarno-Hatta, bagian pemeliharaan. Itu artinya lulusan kami bersaing dengan alumni lain juga kan. Kemudian ada pula yang di Schlumberger di Jakarta,” ucapnya.

Disebutkan pula jika beberapa perusahaan nasional juga berkunjung ke Polnes untuk rekrutmen. Sehingga, para jurusan pun mengumpulkan mahasiswa terbaiknya. Termasuk adanya Job Market Fair (JMF) tahunan.

“Jadi, kalau perusahaan yang datang, memang mereka lakukan tes. Untuk JMF kami juga beri pelatihan ke mahasiswa tingkat akhir. Mengenai dunia kerja khususnya penerimaan kerja, kami undang psikolog dari Unmul untuk memberi pemahaman tentang trik wawancara misal,” paparnya.

Khairuddin mengatakan, jika sistem pendidikan sudah merata. Tidak ada kesenjangan keahlian misal lulusan dalam dan luar daerah. “Sistem pembelajarannya sama. Tenaga pengajar juga sama. Tenaga pengajar mereka (luar daerah) ya juga sama-sama kami belajar dulunya. Bicara kualitas dan keahlian ya seharusnya sama. Tinggal bagaimana individunya lagi,” pungkasnya. (rdm/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X