Kesulitan Ikuti Pembelajaran Jarak Jauh, ABK Berharap Segera PTM

- Senin, 29 Maret 2021 | 14:36 WIB
Kendala selama belajar daring dalam masa pandemi sebagian besar siswa SLB tidak bisa membaca dan menggunakan handphone.
Kendala selama belajar daring dalam masa pandemi sebagian besar siswa SLB tidak bisa membaca dan menggunakan handphone.

Kendala selama belajar daring dalam masa pandemi sebagian besar siswa SLB tidak bisa membaca dan menggunakan handphone.

 

BALIKPAPAN – Selama pandemi seluruh siswa harus menjalani pembelajaran daring, termasuk siswa Sekolah Luar Biasa. Belajar daring berjalan Senin hingga Jumat. Sementara laporan tugas dikumpulkan pada Sabtu dan Minggu. Kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini cukup menyulitkan bagi siswa.

Kepala SLBN Balikpapan Mulyono mengatakan, kendala selama belajar daring karena sebagian besar siswa tidak bisa membaca dan menggunakan handphone. Dia menuturkan, selama ini siswa banyak dijauhkan dari handphone. “Takut ketagihan jadi kebiasaan. Rata-rata handphone juga dimiliki orangtua,” sebutnya.

Pemerintah melalui Kemendikbud telah memberi bantuan kuota belajar daring. Bagi mereka yang tidak bisa belajar daring, guru juga memberikan pembelajaran home visit atau kunjungan ke tempat siswa. “Tapi tidak setiap hari home visit, kita atur jadwalnya. Ini home visit untuk keadaan darurat,” bebernya.

Mulyono menyebutkan, nantinya ujian sekolah ada yang dilakukan secara online dan luar jaringan (luring). Teknisnya orangtua mengambil soal ujian di sekolah, kemudian siswa mengerjakan di rumah. “Orangtua yang tidak bisa mendampingi selama pelaksanaan ujian, ada guru yang dampingi di rumah,” ucapnya.

Dia menambahkan, saat awal pandemi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah terhenti. Apalagi untuk siswa SLB yang tidak mengerti menerapkan protokol kesehatan. “Orangtua berharap bisa cepat PTM lagi. Apalagi mereka ini anak berkebutuhan khusus (ABK), mereka tidak betah di rumah,” tuturnya.

Terutama jika tidak ada yang mendampingi anak di rumah. Sementara di sekolah, anak mendapat pengawasan. Terkait rencana PTM pada Juli mendatang, pihaknya akan mendata dulu mana saja guru yang telah dan belum mendapat vaksin. Serta menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan.

 “Kalau nanti sekolah umum mulai PTM, kita juga akan PTM. Tapi, bertahap dulu dari SMP dan SMA yang telah paham protokol kesehatan,” ujarnya. Selanjutnya secara bertahap dilanjutkan PTM untuk siswa TK dan SD. Sebagai informasi, total siswa SLBN Balikpapan sebanyak 398 orang. Terdiri dari TK hingga SMA.

Sementara total jumlah guru sebanyak 45 orang. Mulyono bercerita, jumlah guru pun terhitung sangat kurang untuk menangani seluruh siswa SLBN. Seharusnya, 1 guru untuk 5 siswa SLB kategori anak ringan sedang. “Sedangkan untuk kondisi berat atau intelektual rendah tentu butuh guru semakin banyak mendampingi siswa,” tutupnya. (gel/ms/k15) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X