BALIKPAPAN-- Mulai 15 Maret hingga 10 April mendatang, sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan dari tingkat madrasah ibtidaiah, madrasah sanawiah, serta madrasah aliah melaksanakan ujian madrasah/sekolah. Masih fokus pada pelaksanaan ujian, pihak Kemenag pun juga akan bersiap menghadapi masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) seusai Lebaran nanti.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Balikpapan Sinta Ningsih berujar, ujian madrasah tahun ini masih belum bisa dilaksanakan secara tatap muka. Sedangkan terkait persiapan PPDB, ia mengatakan masih menunggu petunjuk teknis (juknis) baik dari pihak Kemenag Provinsi maupun Dinas Pendidikan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan.
"Kami masih menunggu juknis (PPDB) dari Kemenag dan Disdikbud kota, lalu nanti kita gabungkan," ujarnya.
Ujian digelar secara daring, pihak-pihak sekolah pun melakukan simulasi terlebih dulu sebelum ujian dilakukan. Seperti yang dilaksanakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Balikpapan pada Kamis (25/3). Kepala MTsN 1 Balikpapan Roihanun menyebut, sebanyak 283 peserta didik di kelas IX telah mengikuti simulasi. Simulasi pun berlangsung lancar.
Dirinya mengatakan pelaksanaan simulasi ini bertujuan menyiapkan peserta didik dalam menghadapi ujian madrasah yang akan digelar selama enam hari, mulai Senin (29/3) hari ini.
“Dengan simulasi kami ingin memastikan aplikasi yang digunakan dapat berjalan dengan baik. Begitupun dengan tim pelaksana yang terdiri dari proktor, pengawas dan panitia dapat melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga jika ada kendala segera bisa diatasi sebelum dimulai,” tuturnya.
Selain itu, dijadwalkan beberapa guru bersama pengurus komite madrasah untuk memonitor secara langsung ke rumah siswa pada saat ujian madrasah berlangsung. Ketua Panitia Ujian Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021 Nur Khusnul Khotimah menjelaskan, pelaksanaan simulasi ujian menggunakan Google Form. Sebelumnya siswa diwajibkan mengisi daftar kehadiran yang dipantau oleh wali kelasnya masing-masing dan mengisi token untuk memulai mengerjakan soal.
“Simulasi ujian terdiri dari 35 soal meliputi 11 mata pelajaran yang akan diujikan. Alhamdulillah sampai simulasi berakhir tidak ada kendala yang berarti. Semua peserta bisa mengikuti meskipun masih ada beberapa anak yang terlambat hadir di room dan harus dihubungi melalui telepon oleh wali kelasnya masing-masing,” kata Khusnul. (lil/ms/k15)