Gagal Paham soal Kedaluwarsa Vaksin

- Senin, 29 Maret 2021 | 10:58 WIB

Isu tentang vaksin Covid-19 Sinovac yang kedaluwarsa masih beredar di media sosial.

 

KABAR itu menyebutkan bahwa tanggal kedaluwarsa vaksin Sinovac adalah 25 Maret 2021. Karena umur vaksin itu dua tahun, diyakini bahwa vaksin buatan Tiongkok tersebut diproduksi pada Maret 2019 atau sebelum Covid-19 ditemukan. 

Kedaluwarsa katanya. Ngeri ah... Siapa yang menjamin vaksinnya aman?” tulis akun Facebook Bege Sukabumi pada 17 Maret 2021. Dia juga melampirkan capture informasi yang bertajuk Isu Hot buat Partai Oposisi yang Cerdas. Isinya tentang tanggal kedaluwarsa vaksin Sinovac, usia vaksin, dan klaim bahwa sumber informasi itu adalah pejabat dari Kementerian Kesehatan RI (bit.do/DibuatMaret2019).

Kabar bahwa kedaluwarsa vaksin ada yang per tanggal 25 Maret 2021 itu sebenarnya tidak keliru. Namun, Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa pemberian vaksin kepada masyarakat tidak akan melewati batas waktu yang berlaku. ”Kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa itu merupakan vaksin CoronaVac batch pertama, yaitu 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis,” katanya.

Vaksin CoronaVac itu sudah digunakan untuk 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu petugas pelayanan publik. ”Saat ini vaksin itu sudah habis kita gunakan,” tuturnya.

Dia menambahkan, vaksin CoronaVac yang akan kedaluwarsa disimpan dalam botol kecil atau vial yang isinya untuk satu dosis atau sekali penyuntikan. Berbeda dengan vaksin yang saat ini digunakan untuk lansia (di atas 60 tahun) dan petugas layanan publik lainnya. ”Yang sekarang itu dalam botol besar atau satu vial yang berisi 10 dosis untuk 10 orang,” tuturnya. Anda dapat membacanya di bit.do/UntukMaretHabis.

Lantas benarkah informasi yang menyebutkan bahwa Sinovac diproduksi pada 25 Maret 2019? Situs resmi sinovac.com menyebutkan bahwa perusahaan farmasi Sinovac Biotech Ltd mulai mengembangkan vaksin tersebut pada Januari 2020. Informasi yang lebih detail bisa dilihat di timeline vaksinasi yang diunggah portal The New York Times pada 15 Maret 2021. Di sana dijelaskan, Sinovac dikembangkan mulai Januari 2020. Lalu, uji coba fase pertama dan kedua dilakukan pada Juni 2020, ditujukan kepada 743 sukarelawan dan tidak ditemukan efek samping yang parah.

Pada Juli 2020 dilakukan uji coba tahap ketiga di Brasil, diikuti negara lain seperti Turki dan Indonesia. Saat peluncuran uji klinis itu, Pemerintah Tiongkok memberikan persetujuan darurat vaksin Sinovac untuk penggunaan terbatas. Beberapa bulan kemudian, 11 Januari 2021, Indonesia memutuskan untuk menggunakan vaksin tersebut. Anda dapat membacanya di bit.do/DikembangkanJanuari. (zam/c7/fat/far/k15)

 

 

FAKTA

 

Kabar tentang vaksin Sinovac diproduksi pada Maret 2019 atau sebelum Covid-19 ditemukan itu keliru. Sinovac dikembangkan kali pertama pada Januari 2020.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X