Beras Impor Belum Masuk, Jokowi Tegaskan Tak Ada Impor

- Sabtu, 27 Maret 2021 | 12:17 WIB

JAKARTA- Isu impor beras ditepis oleh Presiden Joko Widodo kemarin (26/3). Bahkan dia meminta perdebatan dihentikan karena akan membuat harga gabah anjlok.

Presiden Joko Widodo memastikan bahwa tidak akan ada impor komoditas beras hingga Juni mendatang. "Sudah hampir tiga tahun ini kita tidak mengimpor beras," ujarnya di Istana Merdeka. Saat ini memang terdapat nota kesepahaman antara Indonesia dengan Thailand dan Vietnam terkait impor beras. Opsi yang akan ditempuh untuk sewaktu-waktu berjaga di tengah situasi pandemi.

"Saya tegaskan sekali lagi, berasnya belum masuk," imbuhnya. Jokowi menegaskan bahwa beras petani akan diserap oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pada panen raya mendatang. Kepala Negara telah memerintahkan Menteri Keuangan untuk menyiapkan anggaran yang diperlukan untuk penyerapan beras dari petani lokal tersebut.

Menurutnya, pihaknya memahami bahwa memasuki masa panen ini, harga beras di tingkat petani masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga pemerintah akan berupaya untuk membeli langsung beras hasil panen dari para petani. "Saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," bebernya.

Sementara itu, pada kesempatan terpisah, polemik impor beras juga tak lepas dari sorotan Ombudsman RI. Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menilai bahwa rencana impor beras mengundang kontra karena tidak ada indikasi yang bermasalah mengenai produksi. ”Stok beras di masyarakat tidak ada masalah, stok di penggilingan tidak ada masalah, di pengusaha tidak ada masalah,” ujar Yeka.

Untuk itu, Ombudsman menegaskan bahwa kebijakan impor beras harus didasari dengan data scientific yang valid. Sebab, komoditas beras menurut Yeka adalah komoditas pangan yang memiliki dampak sosial yang sangat luas. ”Ombudsman meminta Kemenko Bidang Perekonomian untuk melaksanakan rapat koordinasi terbatas guna menunda impor setidaknya menunggu perkembangan panen dan pengadaan beras pada awal Mei,” tegasya.

Berdasarkan data yang dihimpun Ombudsman, Yeka mengatakan bahwa data stok beras nasional masih relatif aman dan tidak memerlukan impor dalam waktu dekat. Di samping itu, Yeka menyatakan bahwa Ombudsman akan mengambil langkah inisiatif untuk mendalami potensi maladministrasi dalam pengambilan keputusan impor beras. ”Kami akan mengumpulkan informasi dari institusi terkait dan selanjutnya akan mendalami ke lapangan untuk memperkuat data-data yang ada,” tambahnya.

Terakhir, mengenai polemik beras, Ombudsman meminta pedagang untuk tidak melakukan upaya spekulasi dalam masa tunggu. ”Karena pemerintah bisa sewaktu-waktu mengambil keputusan alternatif,” pungkasnya. (lyn/agf)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X