BPOM Nanti Hasil Uji Klinis Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

- Sabtu, 27 Maret 2021 | 11:18 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA- Penelitian terkait vaksinCovid-19 terus dikembangkan untuk melihat efikasi dan manfaatnya. Selain itu pemerintah juga berupaya untuk mempercepat ketercapaian vaksinasi.

Sinovac mulai menjajaki pemberian vaksin Covid-19 untuk anak-anak. Mereka tengah melakukan penelitian uji klinis tahap 2 terkait hal ini. Juru bicara BPOM terkait vaksin Covid-19 Rizka Andalucia (25/3) menjelaskan pihaknya tengah menunggu hasil penelitian dari Sinovac. "Sinovac memiliki penelitian difase dua pada anak-anak tapi belum ada hasilnya," ungkapnya.

Sedangkan untuk memutuskan BPOM mengijinkan vaksin Covid-19 dari Sinovac bisa diberikan kepada anak-anak, harus ada data lengkap. Pilihan lainnya adalah peneliti Indonesia melakukan penelitian sendiri. Ini pun tak bisa sembarangan.

Uji klinis vaksin pada anak harus cermat. Rizka menggarisbawahi, penelitian pada anak bisa dilakukan asal penelitian dari kelompok dewasa hasilnya baik. "Karena anak-anak ini subjek yang rentan dan juga sistem imunitasnya belum stabil," ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan bahwa perempuan dan anak perempuan rentan terdampak pandemi secara global. Terutama terkait kondisi kesehatan mentalnya. Padahal, keduanya berperan penting dalam upaya pembangunan kembali masyarakat. "Kami juga bekerja sama dengan dunia usaha untuk menyediakan paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak terdampak Covid-19," jelas Bintang.

Kemarin, Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19. Ada 16 juta bakal vaksin dari Sinovac. Bahan ini akan diproduksi oleh PT Bio Farma lalu disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan 16 juta bakal vaksin itu senilai pabean (CIF) sebesar $ 101.003.080 atau secara perkiraan fiskal pemerintah senilai Rp 255 miliar.

“Hingga saat ini, hampir 6 juta orang telah mendapatkan vaksin," ungkapnya. Sedangkan yang sudah menerima vaksin kedua hampir 3 juta orang. Vaksin COVID-19 sebagai salah satu intervensi kesehatan paling efisien dalam menyelamatkan nyawa di tengah pandemi. “Karena itu penting untuk mempercepat program vaksinasi pemerintah agar segera dapat mencapai kekebalan kelompok," katanya.

Sementara itu, Berdasarkan data dari Kemenkes, bahwa estimasi suplai vaksin baik yang berbentuk jadi maupun bulk di tahun 2021 sampai dengan bulan Juni mendatang adalah kurang lebih 50 juta dosis. ”Jumlah ini masih bersifat etimasi sehingga dapat terus berubah. Mohon masyarakat Untuk terus mengikuti perkembangan vaksinasi,” jelas Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito kemarin.

Wiku mengatakan, untuk menjamin pemenuhan kebutuhan secara menyeluruh untuk masyarakat, maka pemerintah saat ini tidak hanya mengandalakan pembelian vaksin namun juga terus menggenjot produksi vaksin dalam negeri.

Selain itu Wiku menekankan bahwa vaksinasi kedua untuk Lansia harus diberikan sesuai dengan rekom BPOM saat menerbitkan Emergency Use of Authorization (EUA) beberapa waktu lalu, yakni 28 hari sejak vaksinasi pertama. Hal tersebut karena lansia membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dalam membentuk antibodi.

”Saya menghimbau pada para penyelenggaran vaksinasi untuk membuat jadwal yang bisa merefleksikan rekomendasi tersebut untuk memastikan bahwa manfaat fvaksin bisa diterima secara maksimal,” jelasnya.

Para lansia kata Wiku juga bisa mendapatkan vaksinasi kedua di fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat dengan tempat tinggalnya, Keputusan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan telah mengamanatkan bahwa bahwa lansia yang sudah memperoleh vaksin pertama bisa memeperoleh yang kedua meskipun lokasinya berbeda. ”Satgas menghimbau kepada penyelenggaran vaksinasi untuk mengikuti keputusan dirjen P2P kemenkes untuk menfaliislitasi lansian yang lokasi pertamanya beda dengan yang pertama,” jelasnya.

Demi mempercepat vaksinasi terhadap seluruh personel TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mendata semua prajurit Angkatan Laut di Jakarta yang belum menerima vaksin Covid-19. Kemarin, mereka divaksinasi di Dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Untuk saat ini giliran prajurit yang kami prioritaskan," ungkap dia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X