Pasar Klandasan Segera Direvitalisasi, Bakal Lebih Modern, Butuh Anggaran Mulai Rp 12 M

- Kamis, 25 Maret 2021 | 11:24 WIB
Pasar Klandasan Balikpapan.
Pasar Klandasan Balikpapan.

Pasar rakyat di Kota Minyak tak hanya perlu rehabilitasi. Namun, sudah membutuhkan revitalisasi atau membangun pasar.

 

BALIKPAPAN – Dinas Perdagangan memiliki misi besar meningkatkan daya saing pasar rakyat. Sehingga, tidak kalah rapi dan bersih dari pasar modern. Rencananya untuk mewujudkan hal itu, Dinas Perdagangan akan melakukan revitalisasi di seluruh pasar rakyat secara bertahap. Kepala Dinas Perdagangan Arzaedi Rachman menyebutkan, pasar rakyat di Kota Minyak tak hanya perlu rehabilitasi. Namun sudah membutuhkan revitalisasi atau membangun pasar. Pihaknya berencana membangun pasar berstatus standar nasional Indonesia (SNI).

Terdapat 44 kriteria syarat yang harus dilengkapi untuk mendapat kategori pasar SNI. Seperti terdapat jalan khusus penyandang disabilitas, ruangan ibu menyusui, pos kesehatan, dan sebagainya. Sejauh ini, tak semua daerah telah memiliki pasar SNI. Contoh untuk Kalimantan saja, pasar SNI hanya baru ada di Pontianak.

“Jadi, kita juga akan bangun pasar SNI. Revitalisasi ini sekaligus untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat,” ucapnya. Termasuk mengubah citra pasar rakyat. Selama ini masyarakat saat memasuki pasar modern cenderung berpakaian rapi. Berbeda jika masuk ke pasar rakyat. Ini karena ada perbedaan image.

Pasar Klandasan akan menjadi pasar pertama yang mendapat sentuhan perbaikan tersebut. Dia sudah berkonsultasi dengan sekretaris daerah. “Saran dari sekda perbaikan sudah sulit dan secara konstruksi tidak memungkinkan. Itu harus dibangun ulang, makanya perlu revitalisasi,” tuturnya.

Arzaedi menjelaskan, program revitalisasi pasar dimulai dari pengajuan detail engineering design (DED). Rencananya, Dinas Perdagangan akan mengajukan DED revitalisasi tahun ini. Selain DED revitalisasi, pihaknya juga perlu menyiapkan DED untuk tempat penampungan sementara.

Dia membeberkan, separuh dari kapasitas yang ada akan menjadi area tempat penampungan. Kemudian sebagian area lagi mendapat revitalisasi. Nantinya pedagang bisa bergantian mengisi tempat penampungan. “Sepanjang lokasi memungkinkan kita bisa bangun penampungan untuk seluruh pedagang,” sebutnya.

Setelah DED rampung tahun ini, Arzaedi menargetkan pembangunan dapat terlaksana paling lambat 2023. Targetnya setiap tahun akan ada satu pasar yang mendapat revitalisasi. “Kebutuhan biaya sekitar Rp 12 – 20 miliar di setiap pasar. Bergantung luasan lokasi pasar dan jumlah pedagang,” ungkapnya.

Jika bangunan baru telah rampung, Dinas Perdagangan mulai melakukan penataan zonasi dan peraturan secara ketat. Menurutnya, memperketat aturan dengan kondisi yang sekarang sudah sulit. “Banyak yang telanjur, rata-rata kios menjorok keluar memenuhi gang dan berat kita perbaiki sekarang,” pungkasnya. (gel/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X