Pupuk Kaltim Bidik IPO

- Kamis, 25 Maret 2021 | 11:17 WIB
Qomaruzzaman
Qomaruzzaman

BALIKPAPAN- PT Pupuk Kaltim tengah melirik peluang initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Mereka mengincar tambahan dana untuk melancarkan sejumlah proyek yang dicanangkan.

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan, pihaknya bakal menggarap sejumlah proyek strategis. Dalam jangka pendek ini ada dua proyek yang akan digarap, yakni pengembangan pabrik Bontang dan megaproyek di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Untuk di Bontang beberapa proyek di antaranya pabrik Soda Ash dan Ammonium Chloride, pengembangan industri oleochemical yang berbasis pada pemanfaatan produk turunan kelapa sawit. Ketiga, proyek revamping dengan memodernisasi pabrik atau fasilitas produksi Pupuk Kaltim yang sudah tua, sehingga bisa lebih efisien dan meningkatkan produktivitas.

Proyek keempat adalah ammonium nitrate sebagai bahan peledak. Kemudian, proyek yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat. Direncanakan dibangun industri methanol, serta pabrik ammonia-urea dengan kapasitas 1,1 juta ton atau sepertiga dari kapasitas pabrik yang dimiliki Pupuk Kaltim saat ini.

Menurutnya, proyek tersebut memang masih ada di tahap awal. Rencananya, proyek ini bisa mulai jalan tahun depan. Mengenai sumber pendanaan, ia optimistis ada banyak cara yang bisa digunakan oleh Pupuk Kaltim. Pasalnya, tahun lalu pihaknya berhasil mencetak pertumbuhan laba di tengah pandemi.

“Tahun ini target laba kami sebesar Rp 2,2 triliun. Angka itu naik dibanding tahun lalu. Target 2020 lalu berhasil kami capai yakni, Rp 1,86 triliun. Target tahun lalu tidak ada perubahan. Kami mencapai target normal sebelum pandemi Covid-19,” bebernya.

Dia menjelaskan, balanced Pupuk Kaltim cukup kuat. Jadi, untuk mengejar dana ke lantai bursa dengan menggelar initial public offering (IPO) dinilai tidak cukup sulit. "IPO memang menjadi salah satu opsi pendanaan yang patut kami jajaki. Belum pasti kita akan IPO, tapi seluruh opsi terbuka untuk kita lakukan. Jadi IPO tetap dipertimbangkan, tapi bukan satu-satunya opsi yang ada di atas meja kami sekarang," sebutnya.

Tahun ini, sambungnya, pihaknya masih dalam tahap pengajuan, semua berkas dikumpulkan dan konsultan nanti yang akan menilai. Kalau layak dan bisa kemungkinan tahun depan akan jalan. Mengenai kinerja keuangan, laba setelah pajak (unaudited) Pupuk Kaltim pada tahun lalu mencapai Rp 1,86 triliun. Capaian 2020 itu tumbuh dari tahun 2019 yang saat itu tercatat Rp 1,6 triliun.

Pada tahun ini, rencana produksi urea Pupuk Kaltim lebih banyak pupuk non-subsidi. Alokasi non-subsidi sebesar 500 ribu ton dan non subsidi 1,7 juta ton. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X