BADAN Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menargetkan helikopter Ingenuity terbang perdana di Mars sebelum 8 April. Helikopter itu akan dikendalikan dari sebuah pesawat di planet Mars.
Mengutip Reuters, Rabu (24/3) helikopter itu punya berat hanya 1,8 kilogram dan akan mencoba penerbangan pertamanya. Saat ini Ingenuity tersimpan di perut penjelajah Perseverance sejak pendaratannya di Kawah Jezero, Mars pada 18 Februari 2021.
Perseverance mencari lokasi lapangan terbang yang dipilih dan robot enam roda itu akan melepaskan Ingenuity ke permukaan dan mengemudi sekitar 100 meter. Perseverance akan mendokumentasikan penerbangan Ingenuity menggunakan rangkaian kamera Mastcam-Z dan dua mikrofon.
NASA berharap penerbangan Ingenuity di misi planet merah itu berhasil. Pada masa mendatang, hal itu bakal jadi acuan untuk bisa mengembangkan helikopter pengintai, penjelajah yang mampu mengumpulkan data secara independen.
Ingenuity akan memiliki waktu 30 hari Mars atau sol setara dengan 31 hari di Bumi untuk melakukan kampanye uji terbangnya. Direktur Divisi Ilmu Planet di Markas Besar NASA, Lori Glaze, menyatakan Ingenuity adalah demonstrasi teknologi yang bertujuan untuk menjadi penerbangan bertenaga pertama di dunia lain.
“Jika berhasil, bisa memperluas cakrawala kita dan memperluas cakupan dari apa yang mungkin dilakukan dengan eksplorasi Mars,” ujarnya.
Terbang dengan cara terkontrol di Mars dinilai jauh lebih sulit dari terbang di Bumi. Planet merah memiliki gravitasi sepertiga dari Bumi, tetapi atmosfernya hanya 1 persen sepadat Bumi di permukaan.
Selama siang hari di Mars, permukaan planet hanya menerima sekitar setengah jumlah energi matahari yang mencapai Bumi pada siang hari. Sedangkan suhu malam hari bisa turun hingga minus 130 derajat Fahrenheit atau minus 90 derajat Celcius. Suhu itu bisa membekukan dan memecahkan komponen listrik yang tidak terlindungi.
Sementara itu, kapal Perseverance setelah membantu lepas landas Ingenuity akan fokus pada misi intinya. Wahana itu akan memburu tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan mengumpulkan sampel yang akan dibawa pulang ke Bumi awal 2031.
Perlu diingat, Ingenuity bukanlah satu-satunya teknologi yang dibawa Perseverance ke mars. Instrumen sains lain adalah Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment untuk menghasilkan oksigen murni dari atmosfer planet Mars yang tipis dan didominasi karbon dioksida. Peranti itu terbilang penting untuk disiapkan karena membantu manusia bersiap menginjakkan kaki di Mars suatu saat nanti. (rom2/k16)