SAMARINDA–Di Jalan Urip Sumoharjo mendadak ramai dipadati masyarakat. Bukan karena macet, melainkan warga tengah mengerumuni dua pelaku pencurian handphone yang tertangkap Rabu (24/3), sekitar pukul 12.00 Wita.
Keduanya adalah IR (41) dan MA (27), pelaku pencurian lima handphone di mes perusahaan pertambangan di kawasan Prangat, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara. Setelah melakukan pencurian pada dini hari, keduanya melarikan diri ke Kota Tepian. Bersembunyi di kamar indekos dua lantai di kawasan Kelurahan Pelita, Samarinda Ilir.
Meski sudah melarikan diri ratusan kilometer, posisi keduanya tetap diketahui. Para korbannya ramai-ramai melacak handphone yang telah dicuri melalui global position systems (GPS). "Saya dapat laporan sekitar jam sembilan kalau mereka itu yang ambil HP. Saya dapat laporan dari Pak Iwan, karyawan yang dicuri HP-nya. Begitu tahu di mana titiknya langsung panggil polisi pukul 09.30 Wita buat jaga kondisi yang tidak diinginkan," kata Ketua RT 6, Kelurahan Pelita Andi Syafrudin.
Namun, saat hendak digrebek, kedua pelaku sudah mengetahui. Keduanya berusaha melarikan diri. Melompati pagar setinggi 3 meter.
"Kami sudah standby tapi masih tunggu pemilik kos buat cek CCTV. Ternyata pas sudah dicek, benar rentetan waktunya. Mereka lari lewat pagar atas. Lantai dua. Sudah tahu mau ditangkap," terang Andi.
Tak ingin kehilangan jejak, polisi bersama warga memburu keduanya. Akhirnya kedua pencuri itu ditemukan tengah bersembunyi di Jalan Urip Sumoharjo. Bogem mentah beberapa kali sempat mendarat ke tubuh dan wajah IR dan MA. Beruntung kedua pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut itu cepat dibawa ke Polsek Samarinda Kota.
"Untuk penangkapan kita dapat laporan dari warga. Ada laporan di perusahaan tambang di Prangat," ungkap Kapolsek Samarinda Kota AKP Aldy Harjasatya.
Setelah itu, warga bersama korbannya serta anggota Polsek Samarinda Kota langsung mengamankan kedua pelaku. "Jadi saat dilakukan penggeledahan ditemukan tiga handphone milik korbannya, dari lima yang dicuri," sambungnya. Korps Bhayangkara masih melakukan pendalaman terkait ada tidaknya pencurian lainnya di Kota Tepian.
"Kami dalami dulu kalau ada wilayah di TKP Samarinda, kami yang menangani. Kalau tidak ada kami serahkan ke polsek yang punya wilayah di TKP pencurian," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)