LAMPU hijau untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sebenarnya telah diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ditargetkan berjalan pada Juli mendatang ketika memasuki semester ganjil.
Namun, Universitas Mulawarman (Unmul) tak ingin buru-buru melaksanakan perkuliahan tatap muka (PTM). Masih menelaah angka penyebaran kasus Covid-19 di Bumi Etam. Terkhusus di lingkungan kampus beralmamater kuning. Praktikum yang hampir genap satu semester dilakukan secara tatap muka akan dievaluasi. Sebab, dapat digunakan sebagai pertimbangan penyebaran kasus yang terjadi di kampus.
Vaksinasi di lingkungan civitas akademisi Unmul menjadi pekerjaan rumah (PR) lainnya. Program vaksinasi pengajar dirasa sangat perlu dilakukan sebelum melaksanakan PTM. Tentunya jika dilakukan dapat meningkatkan kemungkinan memutus penyebaran Covid-19. "Mudah-mudahan vaksin untuk seluruh civitas akademisi Unmul bisa segera dituntaskan, sehingga bisa lebih aman lah," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul Prof Mustofa Agung Sardjono.
Meski vaksinasi telah berjalan, rupanya masih diprioritaskan bagi dosen dan staf yang berusia lanjut. Sedangkan tenaga pengajar lainnya belum mendapatkan jatah vaksinasi. "Sudah berjalan (vaksinasi). Saya juga sudah divaksin. Tapi memang masih diutamakan bagi yang berusia 60 tahun ke atas," sambungnya.
Agar para staf dan dosen berumur lebih muda mendapatkan vaksinasi, pihak Unmul kini tengah melayangkan surat ke Dinas Kesehatan Kaltim. Meminta tambahan vaksin. Sehingga program vaksinasi dapat berjalan 100 persen sebelum adanya keputusan perkuliahan tatap muka. "Sudah bersurat untuk meminta tambahan vaksin biar dosen-dosen itu bisa divaksin semua," tutupnya. (*/dad/dra/k8)