PROKAL.CO,
JAKARTA– Sidang perkara suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 wilayah Jabodetabek kembali digelar, Senin (22/3). Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan sejumlah saksi untuk terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja. Salah satunya eks Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara.
Dihadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, jaksa mencecar Juliari dengan sejumlah pertanyaan. Diantaranya, terkait fee bansos Rp 10 ribu per paket yang berasal dari sejumlah rekanan penyedia bansos. Uang itu diduga dikumpulkan oleh Adi Wahyono, pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Sosial (Kemensos) yang menjadi tersangka dalam perkara ini.
”Tidak pernah dengar,” jawab Juliari terkait pengumpulan fee bansos oleh Adi Wahyono tersebut. Jaksa juga mencecar Juliari terkait instruksi kepada Adi terkait pengumpulan fee bansos hingga istilah ‘bina lingkungan’ yang ditengarai sebagai sandi potongan uang bansos. ”Kalau (bina lingkungan) kaitan dengan bansos nggak pernah dengar,” kata politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Dalam perkara ini, KPK menetapkan Juliari sebagai tersangka penerima suap terkait pengadaan sembako banso Covid-19 wilayah Jabodetabek tahun 2020. Juliari bersama dua pejabat Kemensos, Adi Wahyono dan Matheus Joko Santoso, disangka menerima suap dari Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja.
Dalam dakwaan Harry dan Ardian, Juliari dan dua pejabat Kemensos didakwa menerima suap total Rp 3,23 miliar. Perinciannya, Rp 1,28 miliar dari Harry yang ditengarai berasal dari dua rekanan penyedia bansos, PT Pertani dan PT Mandala Hamonangan Sude. Sementara Rp 1,95 miliar dari Ardian selaku direktur utama (dirut) PT Tigapilar Agro Utama.
Selain bertanya tentang pengumpulan fee bansos, jaksa juga mencecar Juliari dengan pertanyaan terkait penyewaan privat jet. Fasilitas pesawat pribadi itu diakui Juliari. Dia mengaku beberapa kali memanfaatkan transportasi mewah itu untuk kunjungan kerja ke sejumlah daerah. ”(Digunakan saat kunker) ke Luwu Utara, ke Natuna, ke Bali, ke Semarang, dan Malang,” ungkap Juliari.