Pemulihan Ekonomi di Depan Mata

- Senin, 22 Maret 2021 | 10:24 WIB
Mal mulai ramai, meskipun belum normal.
Mal mulai ramai, meskipun belum normal.

Tahun ini, akan menjadi momen pemulihan ekonomi dunia. Kondisi ini akan berdampak positif bagi Kaltim karena ketergantungan yang besar terhadap kegiatan ekspor komoditas. Pertumbuhan ekonomi global diproyeksi mencapai 5,5 persen. Kaltim bisa mengikuti di bawah itu.

 

SAMARINDA- Dana Moneter Internasional (IMF) bakal merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2021 dari 4,8 persen menjadi 5,5 persen. Dilansir dari Reuters, Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Geoffrey Okamoto mengatakan, kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi salah satunya ditopang oleh pemberian stimulus fiskal AS senilai USD 1,9 triliun.

IMF, kata dia, melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi global yang lebih kuat. Namun, ia masih memperingatkan bahwa risiko besar masih menghantui, termasuk mutasi virus corona. Setidaknya, 90 juta orang jatuh ke ambang kemiskinan ekstrem selama pandemi berlangsung.

Dalam pidatonya di China Development Forum, Okamoto juga menyuarakan keprihatinannya mengenai perbedaan pemulihan ekonomi antara negara berkembang dan maju. Namun, hal tersebut tidak terjadi di Tiongkok. Orang nomor dua di IMF itu mengatakan Tiongkok telah pulih ke tingkat pertumbuhan sebelum pandemi, mendahului negara maju.

Di luar Tiongkok, kata dia, masih ada tanda-tanda mengkhawatirkan terhadap melebarnya kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang. Lembaga keuangan internasional itu memprediksi pertumbuhan pendapatan per kapita di negara maju dan berkembang 22 persen lebih rendah ketimbang proyeksi tanpa pandemi, selama 2020-2022.

Namun, itu tidak termasuk Tiongkok yang sudah pulih ke level ekonomi sebelum pandemi. Menurutnya, perlambatan pendapatan per kapita akan mendorong lebih banyak orang ke dalam kemiskinan. "Prospek keseluruhan tetap sangat tidak pasti," katanya. Alasannya, berapa lama pandemi akan berlangsung masih belum jelas.

Sedangkan, akses masyarakat kepada vaksin sangat tidak merata, baik di negara maju maupun berkembang. Di sisi lain, beberapa negara memiliki sedikit ruang untuk mendorong belanja guna memerangi pandemi dan mengurangi dampaknya pada ekonomi. Khususnya, negara berpenghasilan rendah dengan tingkat utang tinggi.

Kondisi keuangan yang ketat tersebut, dapat memperburuk kerentanan di negara-negara dengan utang publik dan swasta yang tinggi. Ia mengatakan krisis juga bisa meninggalkan 'luka' yang dalam.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Dayang Donna Faroek mengatakan, 2021 akan menjadi tahun pemulihan bagi ekonomi dunia, termasuk Kaltim. “Saat ini perkembangan pengendalian Covid-19 di negara tujuan ekspor Kaltim, seperti Tiongkok dan India sudah memasuki normalisasi. Jika virusnya dapat dikendalikan, konsumsi mereka akan tumbuh. Sehingga mengimpor komoditas kita lebih banyak,” katanya, Minggu (21/3).

Dia memastikan, negara yang berhasil melakukan pengendalian pandemi lebih cepat akan mendapat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Indonesia juga harus mempercepat pemulihan, salah satunya lewat vaksinasi gotong royong sebagai bentuk mempercepat vaksinasi di Indonesia.

Berdasar informasi dari Kadin Indonesia, sampai Maret ini ada sebanyak 11.542 perusahaan yang telah mendaftarkan diri untuk ikut program vaksinasi gotong royong dengan total 7,4 juta lebih karyawan. Pendaftaran dilakukan dua tahap, yakni 28 Januari hingga 28 Februari 2021 dan 10-24 Maret 2021. Sementara dosis vaksin yang sudah mendapat komitmen dari produsen vaksin mencapai 20,2 juta dosis melalui Biofarma.

“Semakin cepat pengendalian virus, kita yakin ekonomi bisa lebih cepat pulih. Sehingga saya mengajak para pengusaha untuk mendukung vaksinasi gotong royong ini,” ungkapnya. Sampai awal 2021, ekonomi mulai menunjukkan tren yang positif. Trennya sudah terus membaik, sehingga bisa saja jika ditargetkan ekonomi bisa tumbuh positif.

Pihaknya juga melihat perkembangan perekonomian bila dilihat secara bulanan terus membaik meski lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Menurut Donna, Kaltim harus bisa memanfaatkan program vaksinasi ini sebagai game changer sehingga bisa mengendalikan pandemi dan memulihkan ekonomi. Perdagangan global sudah mulai membaik seiring negara-negara importir komoditas Kaltim yang terus membaik. Perbaikan perdagangan dunia akan membawa Kaltim menuju pulih pada tahun ini.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X