Beras dan Jagung Surplus, Stok Pangan Ramadan-Lebaran Aman

- Sabtu, 20 Maret 2021 | 09:52 WIB

JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan stok pangan aman pada Ramadan dan Idul Fitri nanti. Dia mengatakan ada surplus untuk komoditas beras dan jagung hingga Mei nanti. Sejumlah skenario disiapkan Kementan untuk menjaga stok pangan.

Ketersediaan stok pangan untuk antisipasi Ramadan sampai Lebaran itu disampaikan Syahrul saat rapat bersama Komisi IV DPR (18/3). Sesuai dengan prognosa neraca pangan hingga Mei 2021 diperkirakan stok pangan dalam keadaan cukup.

Untuk komoditas beras diperkirakan akan terjadi surplus 12,56 juta ton. Sedangkan untuk komoditas jagung surplus 3,4 juta ton. Stok jagung mengalami surplus karena petani masuk masa panen sejak awal 2021 lalu. ’’Khusus beras surplus yang terjadi karena pada Maret dan April 2021 ini memasuki panen raya,’’ katanya.

Meskipun dalam hitung-hitungan itu terjadi surplus komoditas pangan, Syahrul menuturkan Kementan berupaya memastikan stok pangan aman. Diantaranya antisipasi pemenuhan permintaan masyarakat yang melonjak tinggi memasuki bulan puasa. Komoditas yang cenderung naik permintaannya seperti beras dan daging.

Menurut dia upaya menjaga ketersediaan pangan di Ramadan dan Lebaran menjadi perhatian serius. Sebab berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak sorotan soal ketersediaan komoditas pangan saat Ramadan dan Lebaran. Menurut dia kelangkaan stok yang memicu kenaikan harga kebutuhan pangan, dapat mengganggu ibadah masyarakat selama bulan puasa.

’’Langkah yang diambil Kementan adalah optimalisasi penyediaan pangan dari dalam negeri,’’ katanya. Kemudian mempercepat proses impor untuk komoditas pangan yang belum dapat dicukupi dari dalam negeri. Seperti kedelai, bawang putih, daging sapi dan kerbau, serta gula pasir.

Anggota Komisi IV DPR Sutrisno meminta Kemenag mengamankan distribusi stok pangan. Sehingga tidak ada daerah yang mengalami kelangkaan stok pangan. ’’Khususnya untuk daerah yang jauh dari daerah produksi. Sebab dapat menyebabkan gejolak seperti kenaikan harga,’’ paparnya.

Dia mengingatkan bulan puasa sekitar sebulan lagi. kemudian daerah yang harus dijangkau untuk distribusi kebutuhan pangan sangat luas. Sutrisno optimistis bahwa tahun ini Indonesia tidak akan mengalami kekurangan stok beras. Sehingga dia mengingatkan pemerintah tidak perlu impor beras tahun ini.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono juga memastikan pasokan ikan selama Ramadhan hingga lebaran tahun ini aman. Bahkan, ketersediaan ikan yang ada melampaui prediksi jumlah kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan prognosa 2021, ketersediaan ikan selama April-Mei lebih dari 2,6 juta ton. Sedangkan, perkiraan kebutuhan ikan di bulan tersebut hanya 2,5 juta ton. "Dengan demikian, pasokan ikan diperkirakan cukup memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," tegas Wahyu.

Dia menyebut, permintaan ikan diprediksi akan meningkat di minggu pertama bulan puasa. Dan, berangsur stabil pada minggu kedua hingga lebaran. Tiga-tujuh hari setelah hari raya, permintaan ikan diperkirakan meningkat untuk keperluan hotel, restoran, catering, dan oleh-oleh. Menurutnya, itu juga bergantung pada masyarakat di beberapa daerah tertentu yang menjadikan ikan sebagai makanan khasnya.

Akibat permintaan yang melonjak, harga ikan di minggu pertama Ramadhan 2021 dipastikan juga ikut naik. Yakni, sekitar 5-15 persen. Meliputi cakalang, kembung, dan tongkol dengan kenaikan rata-rata 10 persen. Namun, itu akan kembali normal pada minggu kedua hingga menjelang lebaran. "Untuk komoditas bandeng dan tuna cukup stabil. Tahun 2021 ini, diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan puasan dan lebaran tahun lalu," ujar Wahyu. (wan/shf)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X