Marhaban Ya Ramadan (Dini)

- Sabtu, 20 Maret 2021 | 09:38 WIB

Bambang Iswanto

Dosen IAIN Samarinda

 

Mungkin ada yang bertanya, “Kenapa diucapkan sekarang, bukannya bulan Ramadan masih lama?” Judul dengan kata tarhib (menyambut) Ramadan, sama sekali tidak salah ataupun dianggap terlalu dini. Bahkan jika dibandingkan dengan para alim ulama terdahulu, ukuran satu bulan terbilang terlambat. Dalam Kitab Lathaiful Ma’arif disebutkan, mereka sudah “curi start” 6 bulan sebelum Ramadan tiba. Biasanya semakin menjadi kerinduan pada dua bulan dan satu bulan menjelang Ramadan.

Dalam rentang waktu enam bulan sebelum Ramadan, kerinduan ulama dan salaf tersebut sudah dirasakan. Mereka senantiasa berdoa agar dipertemukan dengan bulan agung Ramadan. Dua bulan sebelum Ramadan, tepatnya pada bulan Rajab, kerinduan semakin menjadi-jadi dengan munajat minta diberikan keberkahan bulan Rajab dan Syakban dan diberikan kesempatan hidup pada bulan Ramadan.

Satu bulan pra-Ramadan seperti saat ini, api kerinduan mereka semakin membesar. Kerinduan yang dibuktikan dengan melakukan persiapan khusus untuk menyambut sesuatu yang sangat spesial dalam perjalanan hidup dan spiritual mereka.

Bagi mereka, rangkaian bulan dari Rajab, Syakban, hingga Ramadan merupakan satu kesatuan kronologis yang saling berhubungan, sebuah proses yang terus berjalan seperti undakan tangga yang harus dititi dari bawah. Abu Bakar Al-Balkhi menggambarkan bahwa Rajab adalah bulan menanam, Syakban bulan menyiram, dan Ramadan merupakan bulan memanen.

Ada proses yang tidak tiba-tiba datang, apalagi kagetan seperti yang dialami oleh banyak orang. Yang masuk kategori kaget Ramadan adalah orang yang merasa Ramadan sudah hadir lagi tanpa disadari. Biasanya diwakili oleh ungkapan, “Lho kok sudah Ramadan lagi, padahal rasanya baru kemarin” atau ungkapan yang terkesan tidak siap dengan kedatangannya, “waduh sudah bulan puasa lagi”, dan ungkapan sejenis lainnya.

Berbanding terbalik 360 derajat dengan para ulama dan salaf di atas. Mereka merasakan betapa lamanya Ramadan akan datang lagi, bahkan harap-harap cemas bisa bertemu Ramadan kembali. Bukan hanya harap-harap cemas, mereka menangis memohon bisa berjumpa Ramadan. Bukan malah tidak sadar kehadiran Ramadan serta tidak menyadari betapa istimewanya bulan Ramadan hingga dirindukan sedemikian rupa oleh ulama dan salaf terdahulu.

Ulama dan salafus salih adalah orang-orang yang mencintai Ramadan. Lazimnya orang yang cinta dengan sesuatu, perjumpaan dengan sesuatu yang dicintai selalu dirindukan. Sementara orang yang tidak merindukan kedatangan sesuatu, pertanda tidak cinta.

PRA, RAMADAN, DAN PASCA

Dalam agama Islam, sebuah ibadah biasanya tidak berdiri sendiri. Ada pendahuluannya, bagian inti, dan pasca-ibadah. Pada salat misalnya, sebelum salat ada pendahuluan yang kadang menjadi bagian wajib dan tidak terpisahkan karena menjadi syarat sahnya seperti wudu. Atau ada pendahuluan lain yang bersifat pelengkap dan statusnya sunah atau direkomendasikan seperti didahului azan atau ikamah, dan lain-lain. Sesudah salat tidak langsung bubar, tetapi diiringi dengan zikir ataupun doa.

Begitu pun dengan Ramadan dan ibadah di dalamnya. Semua tidak ujug-ujug, tetapi disertai dengan ibadah pra dan pasca-Ramadan. Dalam hal melaksanakan ibadah pra dan pasca-Ramadan tentu disertai dalil-dalil ataupun petunjuk-petunjuk dari nash Al-Qur’an maupun hadis serta ijtihad para ulama.

Ibadah pra-Ramadan yang bisa dijadikan amalan di antaranya selalu berdoa untuk dipertemukan dengan Ramadan sebagaimana yang dicontohkan ulama dan salafus salih seperti doa, “Allahumma barik lanaa fi Rajab, wa Sya’ban wa ballighnaa Ramadan (Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan pertemukan kami dengan Bulan Ramadan).”

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X