Bandara SAMS Sepinggan Bersiap Pakai GeNose

- Jumat, 19 Maret 2021 | 11:16 WIB

Diklaim lebih ringkas dan relatif murah dibanding swab test PCR dan rapid test antigen, penerapan GeNose dipercaya memudahkan calon penumpang di Bandara.

 

 

BALIKPAPAN – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah merencanakan pemakaian GeNose di bandara per 1 April. Layanan GeNose di bandara akan memudahkan masyarakat. Kabarnya dari sisi harga lebih terjangkau dibanding swab test PCR dan rapid test antigen.

Saat ini penggunaan GeNose masih bertahap. Awalnya uji coba dilakukan di stasiun kereta api. Kemudian rencana di bandara pada 1 April. Jika sukses akan berlanjut di seluruh bandara secara nasional mulai 1 Mei. General Manager Bandara SAMS Sepinggan Barata Singgih mengaku sudah mendengar rencana tersebut.

Pihaknya menerima kabar dari Kantor Otoritas Bandara Wilayah VII Balikpapan, bahwa terdapat kebijakan Kemenhub untuk melakukan uji coba GeNose di bandara per 1 April. Namun, dia belum mengetahui bandara mana saja di Indonesia yang akan menerapkan uji coba tersebut.

Sejauh ini, Angkasa Pura I selaku pengelola bandara masih sebatas mempersiapkan diri. “Jika nanti satgas atau Kemenhub menunjuk Bandara SAMS Sepinggan sebagai salah satu bandara yang melaksanakan uji coba,” sebutnya. Sembari menunggu aturan dari Satgas Covid-19 Pusat, Kemenhub, dan Kemenkes.

 

Misalnya, petunjuk penggunaan dan standar operasional prosedur (SOP) GeNose. “Bagaimana mengatur flow penumpang dan penempatan klinik sudah kita siapkan. Ada skenario dan simulasinya sudah disusun,” ungkapnya. Terkait hal itu, Bandara SAMS Sepinggan berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Sebagai informasi, letak perbedaan antara GeNose dengan PCR maupun rapid test antigen dari cara pengambilan sampel. Jika PCR dan rapid test antigen memerlukan sampel dari selaput hidung, GeNose jauh lebih mudah. Cukup dengan napas yang diembuskan ke sebuah kantong.

Pemeriksaan menggunakan GeNose di Kaltim sudah dilakukan Samarinda. Pemkot Samarinda memilih alat skrining GeNose sebagai bentuk deteksi dini penyebaran Covid-19. Penggunaan GeNose gratis khusus untuk keperluan tracing. Alat ini berada di RS IA Moeis.

Sementara di Balikpapan, rencana penggunaan GeNose belum terdengar. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan, pihaknya menunggu pedoman dari Kemenkes. Sebab hingga kini, belum ada pedoman untuk penggunaan alat skrining tersebut.

“Diagnostik di Balikpapan tetap mengacu pada rapid test antigen dan PCR,” ujarnya. Meski penggunaan GeNose kembali mengikuti keputusan pemerintah daerah masing-masing. Terutama untuk sarana diagnostik di fasilitas kesehatan, pihaknya cenderung lebih memilih alat yang sesuai dalam pedoman Kemenkes.

“Karena GeNose sangat sensitif. Bisa mendeteksi bau rokok dan durian saja hasilnya sudah positif. Jadi bisa membuat bingung,” bebernya. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menambahkan, pihaknya belum menerapkan GeNose karena hingga kini belum ada petunjuk penggunaannya. (gel/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X