Pemberian Vaksin AstraZeneca Ditunda

- Kamis, 18 Maret 2021 | 12:40 WIB

 JAKARTA—Pemerintah memutuskan untuk menunda pemberian 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang telah didatangkan ke Indonesia pada awal Maret lalu. Pemerintah sedang mempertimbangkan kelompok manakah yang pas menerima vaksin tersebut. 

Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa penundaan ini bersifat sementara karena pemerintah masih akan melakukan penelitian terhadap vaksin tersebut. Meski demikian, Wiku mengatakan penundaan ini tidak ada kaitannya dengan laporan penggumpalan darah vaksinasi yang dilaporkan oleh beberapa negara.

Kejadian pasca vaksinasi tersebut membuat pemberian vaksin AstraZeneca ditunda di beberapa negara. Wiku mengatakan penundaan semata karena pemerintah menganut asas kehatian-hatian

”Agar menjadi catatan, alasan penundaan bukan semata-mata adanya temuan pembekuan darah oleh beberapa negara. Melainkan karena pemerintah ingin lebih memastikan keamanan dan ketepatan kriteria penerima vaksin AstraZaneca," kata Wiku pada Selasa (16/3).

Wiku menjelaskan, penelitian sedang dilakukan oleh tim gabungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan para ahli lainnya untuk menentukan apakah kriteria kelompok penerima vaksin AstraZeneca bisa disamakan dengan kriteria vaksin Sinovac dan Biofarma.

Selain kata Wiku, pemerintah ingin memperhitungkan secara cermat timeline pemberian vaksin tersebut pada msyarakat.

Seperti dipaparkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya, bahwa vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia diketahui memiliki masa kedaluarsa sekitar Mei 2021. Apalagi ditambah dengan rentang waktu antara dosis pertama dan kedua AstraZeneca yang terbilang cukup panjang, yakni antara 9 hingga 12 hari.

“Penundaan ini juga untuk memastikan quality control. Dalam waktu bersamaa, BPOM ini memastikan rentang waktu penyuntikan AstraZaneca, mengingat sebelumnya World Health Organization (WHO) menyatakan rentang waktu  penyuntikan dosis kedua AsteaZaneca antara 9 - 12 Minggu dari dosis pertama,” jelas Wiku. 

Setelah penelitian menghasilkan rekomendasi lebih lanjut soal vaksin AstraZeneca, baru akan ditentukan kelompok mana yang akan diprioritaskan menerima vaksin tersebut. "Hasil dari evaluasi keamanan serta penentuan kriteria vaksin AsteZaneca, selanjutnya akan diinformasikan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM," pungkas Wiku.

Sementara itu, mengenai tentang keputusan sejumlah negara menunda penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Vaccines Safety Lead Dr Phil Bryan angkat bicara. Pihaknya, kini sedang meninjau semua laporan terkait. Sejauh ini, bukti yang ada tidak menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca adalah penyebab penggumpalan darah.

Menurut dia, penggumpalan darah bisa terjadi secara alami. "Dengan atau tanpa adanya vaksin. Dan itu wajar," katanya. Saat ini sudah lebih dari 11 juta dosis vaksin AstraZeneca telah diberikan di seluruh Inggris. Faktanya, jumlah kasus penggumpalan darah yang dilaporkan setelah vaksinasi lebih rendah dibanding jumlah kasus penggumpalan darah yang terjadi secara alami.

"Kami bekerja sama dengan para mitra internasional kami untuk memahami pengalaman global keamanan vaksin Covid-19. Juga dalam hal berbagi data dan laporan keamanan secara cepat," tandas Phil Bryan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga menegaskan, MHRA adalah salah satu regulator terbaik dan paling berpengalaman di dunia. Tidak ada alasan yang valid untuk menghentikan program vaksinasi yang tengah berlangsung. "Jadi kami tetap yakin dengan vaksinasi. Kami senang sekali melihat program ini dijalankan dengan cepat di seluruh wilayah Inggris," terang Boris.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin kemarin mendapatkan suntikan kedua vaksinasi Covid-19 dari Sinovac. ’’Alhamdulillah saya merasakan semuanya baik-baik saja,’’ kata Ma’ruf. Dia mengatakan tidak ada hal apapun yang membuat mengkhawatirkan. Dia menegaskan semuanya baik-baik saja.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X