Kisah Perawat yang Hampir Setahun Ikut Menangani Pasien Covid-19, Sedih Jika Ada yang Meninggal Tak Didampingi Keluarga

- Rabu, 17 Maret 2021 | 10:27 WIB
Yunita dan Eunika
Yunita dan Eunika

Hampir setahun Covid-19 mewabah Kaltim. Dalam kasus ini, tak lepas dari perjuangan perawat. Mereka pontang-panting turut menangani pasien yang terpapar virus asal Wuhan, Tiongkok, itu.

 

OKTAVIA MEGARIA, Balikpapan

 

DALAM perjuangan melawan wabah Covid-19, tenaga medis mendapat julukan garda terdepan. Sebab, tugas yang menuntut profesi itu sebagai pihak yang menangani pasien-pasien yang berjatuhan.

Selain seorang dokter, peran perawat menjadi hal yang sangat diperlukan. Merawat pasien dan memastikan kondisi pasien tetap stabil, menjadi tanggung jawab para pendamping dokter tersebut.

Yunita Aulia Hidayah S Kep adalah satu dari sekian tenaga medis Kota Minyak yang ikut terjun langsung merawat pasien Covid-19. Tak hanya tenaga, waktu bersama keluarga pun mesti dia relakan.

Sedikit berbagi kisah, pada awal pertama pandemi merebak, dirinya cukup kaget. Harus menangani pasien yang terpapar virus baru dan belum ditemukan obatnya. “Tetapi namanya itu sudah menjadi tugas dan kewajiban kami. Tentu harus kami jalani,” tutur perawat ruang isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) itu.

Perempuan 27 tahun itu mengungkapkan, banyak suka-duka yang dilalui. Salah satu hal baiknya, ialah bisa berkumpul bersama rekan sejawat di mes khusus yang disediakan RSPB. Yang mana sangat solid saat bertugas di lapangan.

Namun, duka juga menyelimuti. Kala dirinya tak bisa bertemu dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Khususnya pada momen Idulfitri dan Iduladha.

Pada Oktober 2020, ialah menjadi momen di mana dia kembali berkumpul bersama keluarga. Rasa senang menyelimuti dirinya. Bisa bertemu dengan suami dan orangtua.

Selama setahun ini, sudah ada sekitar seribu pasien yang ia tangani. Pasalnya, sejak awal kasus, rumah sakit kerap menerima banyak pasien setiap harinya. Walau begitu, beruntung dia belum pernah terpapar virus tersebut. Dan berharap, tidak akan pernah terpapar.

Aulia, sapaannya, juga mengaku selama menangani kasus, dia hanya lelah pada awal merebaknya virus. Namun, seiring berjalannya waktu, dengan fasilitas, pola makan sehat, dan vitamin yang tersedia, kondisinya tetap fit.

Sementara di dalam Ruang Flamboyan, dia bertugas bersama enam perawat lain. Dua orang bertugas di bagian file, dan sisanya berjaga untuk pasien yang dirawat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X