PROKAL.CO,
BERBAGAI benda koleksi Syafruddin Pernyata memiliki latar kisah tersendiri. Khususnya tentang kemurahan hati kawan dan kenalannya. Tak akan mudah proses mengumpulkan koleksinya tanpa bantuan dan pemberian.
Tak terhitung berbagai kisah keluar dari mulutnya saat menjelaskan barang-barang di Beranda Salma Shofa. Termasuk kotak peralatan alat kesehatan bagi dukun beranak. Didapatnya dari seorang kawan. Syafruddin menuturkan jika pada era 1960-an di kampung-kampung, akses fasilitas dan tenaga kesehatan terbatas.
Dulu dikenal dukun beranak, mereka yang tidak terdidik dan autodidak mempelajari proses kelahiran berdasarkan pengalaman. “Susah dulu itu mencari tenaga bidan. Lalu, pemerintah supaya mengurangi angka kematian ibu dan anak saat melahirkan, dididiklah dukun beranak ini untuk memiliki kecakapan. Dibekali peralatan ini,” ujarnya sambil menunjuk boks berbentuk balok dengan kelir silver.
Di sebelah boks alat kesehatan itu, ada pula boks yang mirip dengan warna hijau pucat. Itu adalah tempat make-up atau beauty case. Berbagai koper juga ada di ruangan itu. Benda-benda elektronik tak ketinggalan.
Televisi tabung, radio, komputer, telepon, kamera, over head projector (OHP), hingga beberapa handphone tersusun di lemari. Pada salah satu sudut ruangan, juga terdapat foto berbingkai dengan gambar suasana Samarinda tempo dulu. Beberapa lukisan, sepeda jadul hingga becak juga terparkir di ujung ruangan.
Ketika masih menjabat dulu, jika ada kesempatan mengunjungi beberapa kota. Tak lupa Syafruddin mampir ke pasar loak. “Misal di Jakarta, di Malang. Ingat ya, ke pasar loak, bukan ke pasar barang antik. Kalau pasar barang antik, aduh harganya bisa Rp 15 juta. Enggak bisa aku, aku bukan artis. Disangkanya aku artis kayak Ahmad Dhani, itu dia kolektor juga,” ujarnya sambil berguyon.