SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi pengadaan barang dan jasa sektor hulu migas pada 2020 mencapai USD 3 miliar. Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menjadi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan jumlah pengadaan terbesar.
Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan, dari total nilai tersebut, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 56 persen. "Memang tidak sesuai target karena itu kan awal Covid-19. Jadi, kesulitan melakukan penyesuaian di awal pandemi," kata Erwin dalam diskusi virtual pekan ini.
Erwin melanjutkan, tahun ini target persentase TKDN dipatok sebesar 57 persen. Adapun, besaran nilai pengadaan barang dan jasa untuk tahun ini mencapai USD 6,05 miliar. Dari keseluruhan KKKS, pengadaan terbesar akan dilakukan oleh PHM dengan nilai barang dan jasa yang ditenderkan mencapai USD 1,484 miliar, kemudian Pertamina EP sebesar USD 1,458 miliar.
Menurut dia, diperlukan spesifikasi yang tinggi untuk pengadaan barang dan jasa sektor hulu migas mengingat risiko yang tinggi. Karena ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri migas dalam negeri antara lain kebutuhan KKKS untuk komponen yang memiliki harga murah dan kapabilitas industri dalam negeri.
Untuk itu, Erwin memastikan setiap KKKS diwajibkan untuk melakukan pemberdayaan industri dalam negeri. "Ketentuan ini buat kita punya sistem Centralized Integrated Vendor Database dibuat SKK dan KKKS di mana seluruh vendor yang mau bergabung wajib bergabung di database ini," jelas Erwin. Dia berharap dengan penerapan skema ini maka pengadaan barang dan jasa bisa dilakukan dengan lebih cepat dan terjamin kualitasnya. (aji/ndu/k8)