Pembangunan Kilang Terancam Sia-Sia, Ini Masalahnya...

- Senin, 8 Maret 2021 | 14:07 WIB

BALIKPAPAN - Gencarnya isu pengembangan kendaraan listrik berpotensi mengganggu proyek strategis nasional seperti pembangunan kilang. Ekonom Senior Faisal Basri menilai megaproyek ini bisa menjadi langkah yang sia-sia. Sebab pada saat kilang rampung, konsumsi masyarakat untuk produk bahan bakar minyak (BBM) menurun karena mulai memasuki era mobil listrik dan tren energi bersih ke depannya.

"Jadi ada hikmahnya juga, oleh karena itu Pak Presiden jangan marah-marah lagi kepada menteri dan Pertamina kenapa bangun kilangnya enggak jadi-jadi. Alhamdulillah tidak jadi. Kalau jadi, kita bisa repot, kapasitasnya naik dua kali lipat tapi konsumsinya turun," kata Faisal dalam webinar Penghapusan Premium Pertalite Dewan Energi Mahasiswa UGM 2021, Sabtu (6/3).

Dia menambahkan, masih terdapat program pemerintah yang akan berjalan sia-sia karena pada saat yang sama pemerintah terus mendorong program biodiesel mulai dari B30, B40, hingga B100. Program ini dinilai tidak berdampak signifikan terhadap beban APBN.

Ambisi pemerintah untuk menjadi pemain baterai listrik terbesar di dunia dengan biaya investasi yang sangat besar dan juga proyek gasifikasi batu bara sebagai substitusi LPG juga akan memberatkan bagi rakyat. Dia mengaku sudah mengingatkan sejumlah pihaknya untuk mengurungkan rencana proyek-proyek tersebut karena berpotensi merugikan rakyat.

"Sehingga, bakal terjadi kekacauan jika semua hendak diwujudkan dan meninggalkan ongkos ekonomi yang mahal," ungkapnya.

Diketahui, di Kaltim ada satu proyek pengembangan kilang minyak yakni RDMP RU V Balikpapan & Lawe-Lawe. Ini merupakan proyek terbesar Pertamina dengan nilai mencapai USD 6,5 miliar. Proyek yang ditargetkan selesai pada 2023 itu diharapkan bisa meningkatkan kapasitas kilang, memperbaiki kualitas produk dan menurunkan harga pokok produksi BBM.

Hingga bulan kedua tahun ini, PT Pertamina mencatat pembangunan kilang Balikpapan telah mencapai 27,99 persen. Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Ifki Sukarya mengatakan, pihaknya memastikan investasi di proyek strategis yang dijalankan pada seluruh lini bisnis tetap berjalan.

Kendati kondisi triple shock akibat pandemi Covid-19 sempat menekan kinerja, Pertamina menyebut tetap akan menjalankan proyek strategis yang akan menjaga dan meningkatkan produksi migas serta produk energi nasional pada beberapa tahun ke depan. "RDMP Kilang Balikpapan yang saat ini telah mengalami kemajuan pembangunan fisik sebesar 27,99 persen," katanya.

Ifki menuturkan, bahwa RDMP Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi Kilang RU V Balikpapan dari 260 kpbd menjadi 360 kpbd dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X