Masih Ada Listrik, Air, Kebun, dan Azan di Tarikolot

- Senin, 8 Maret 2021 | 13:35 WIB
Bangunan yang ditinggalkan warga.
Bangunan yang ditinggalkan warga.

Tarikolot tak lantas menjadi dusun mati meski ratusan penduduknya dipindahkan akibat tanah gerak yang terjadi tiap hari.

 

SAHRUL YUNIZAR, Majalengka, Jawa Pos

 

”ALARM” tanda bahaya sudah menyala beberapa kilometer sebelum memasuki Tarikolot. Hampir setiap 500 meter ada papan bertulis: Daerah Rawan Longsor.

Selain itu, papan petunjuk jalur evakuasi tersebar di mana-mana. ”Dari sini masih 3–4 kilo lagi (ke Tarikolot),” kata seorang warga saat Jawa Pos bertanya di pinggir jalan.

Padahal, tepat di seberang jalan itu tampak gapura usang, nyaris runtuh, lantaran bangunan-bangunan di atasnya merosot. Sempat berpikir di situlah letak Tarikolot, ternyata itu hanya sebagian potret daerah rawan bencana di Desa Sidamukti. Sementara itu, Tarikolot, salah satu dusun di Sidamukti, masih jauh di atas. Warga sekitar menyebut dusun yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tersebut ”dusun viral”.

Itu membuat warga di sekitarnya langsung mengerti maksud dan tujuan orang-orang yang datang dengan menggunakan kendaraan bernomor pelat asing. ”Mau ke dusun viral ya, harus lapor Pak Kades dulu,” timpal warga lainnya.

Dari Alun-Alun Majalengka, dibutuhkan waktu 45–60 menit untuk sampai ke dusun yang ramai-ramai ditinggal penduduknya akibat bencana tanah goyang itu. Sesuai dengan saran, Jawa Pos memilih untuk menggunakan sepeda motor disambung jalan kaki. Sebab, jalurnya sudah rusak parah. Hancur. Retak-retak karena tanah bergerak. Sulit dilalui mobil.

Kalau ada yang menyebutnya ”dusun mati”, jelas tidak tepat. Tarikolot masih ditinggali beberapa orang. Disebut kosong juga kurang tepat. Sebab, masih ada yang datang ke sana. Untuk bertani, berkebun, atau menengok rumah seperti Saudi, salah seorang warga Tarikolot. ”Masih ada kok yang nempatin rumah (di sini),” kata Udi, sapaan akrabnya.

Dusun itu lebih tepat disebut sepi. Sangat sepi. Sepanjang jalan memasuki dusun tersebut hanya ada satu–dua orang yang tampak.

Pada Sabtu tiga pekan lalu (13/2), tampak dua orang sedang menjemur padi. Satu lainnya menggali tanah untuk menanam singkong. Sisanya rumah kosong.

Yang temboknya sudah hancur. Atapnya bolong di sana sini. Terasnya juga berantakan. Di salah satu rumah potret aktor dan pembawa acara Indra Bruggman serta penyanyi Nike Ardilla tersenyum manis ”menyapa” siapa saja yang datang.

Persis di bawahnya, deretan tanggal dan bulan berjejer. Tahunnya: 1994. Di sudut rumah, bohlam berpendar menandakan listrik masih mengaliri dusun itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X